Selasa, 18 Januari 2011

makalah kewirausahaan

 “TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN”
Text Box: Tujuan Pembelajaran
• Memahami Dunia Kewirausahaan
1. Mendefenisikan peran wirausahawan dalam bisnis di Amerika Serikat dan di seluruh
BAB I. Dasar-Dasar Kewirausahaan

A.    DUNIA KEWIRAUSAHAAN
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan, namun juga oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak inovatif, misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pemimpin proyek, dan lain sebagainya. Memang pada awalnya kewirausahaan dijumpai dalam dunia bisnis, akan tetapi akhir-akhir ini berkembang dalam berbagai Aspek kehidupan, bahkan sering digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi pemimpin suatu organisasi.[1] Namum pada saat sekarang ini Diseluruh dunia semakin banyak orang mewujudkan impian mereka untuk memiliki dan menjalani bisnis mereka sendiri. Walaupun tingkat aktifitas di Amerika Serikat mulai berkurang dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, kewirausahaan masih berkembang dengan baik di Negara ini. Setiap tahun, para wirausahaan Amerika Serikat meluncurkan lebih dati 850.000 bisnis baru, dan minat untuk menjadikan kewirausahaan sebagai karier tetap tinggi diantara orang- orang dalam seluruh kelompok umur.2
Minat dalam kewirausahaan selalu tinggi. Masa depan aktivitas kewirausahaan terlihat sangat cerah, lihat saja selama dua dasawarsa terakhir ini banyak wirausahawan meluncurkan bisnis. Banyak diantara perusahaan terbesar dunia terus menggalakkan kampanye besar-besaran perampingan bisnis, yang secara dramatis yang memberhentikan sejumlah karyawan mereka. Pemecatan yang tiba-tiba ini telah menimbulkan populasi baru wirausahawan:”mereka yang terbuang” dari perusahaan besar (tempat dimana banyak diantara orang-orang tersebut yang mengira akan meniti karir seumur hidup) yang memiliki pengalaman manajemen yang andal dan masih mempunyai banyak sisa waktu produktif sebelum pensiun.
Salah satu kajian paling komprehensif mengenai kewirausahaan global yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Moniotr (GEM), memperlihatkan lebarnya perbedaan tingkat pembentukan bisnis baru diantara Negara-negara di dunia diukur dengan aktivitas kewirausahaan total (total entrepreneurial activity-TEA). Amerika Serikat dan banyak Negara lainnya mendapat keuntungan dari gelora aktivitas kewirausahaan gelobal. Negara-negara Eropa Timur, Cina, Vietnam, dan banyak Negara lainnya dengan perekonomian terpimpinnya dan perencanaan yang terpusat, dewasa ini menjadi lahan subur bagi perkembangan bisnis kecil. Bahkan di Jepang dimana Indeks aktivitas kewirausahaan totalnya hanya mencapai 1,5, para wirausahaannya selalu giat bekerja.
Sebagai contoh, risa konyangi meyakinkan direktur perusahaan pakaian di Harajuku, Tokyo, salah satu pusat busana yang paling terkemuka di Jepang, untuk menginvestasikan $25.000 agar ia bisa meluncurkan lini pakaiannya sendiri, yang mengkhususkan pada pakaian olah raga yang agak terbuka untuk perempuan yang memiliki postur tubuh kecil. (Koyanagi memiliki tinggi badan 155 cm, dan berat badan 41,7kg). untuk mulai mendengungkan perusahaan barunya, Koyanagi meyakinkan beberapa teman dekatnya yang mempunyai koneksi untuk memberikan desainnya kepada para bintang pop Jepang. Seperti Ayumi Hamazaki, dan dengan segera, pakaian Koyanagi  yang harganya sekitar $35 sampai $400, digunakan oleh para selebritis ketika muncul disurat kabar dan televis. Perusahaan Koyanagi yang katanya sedang tumbuh “jauh diatas 100 persen per tahun,” maraup penjualan lebih dari $6 juta per tahun dan cukup menguntungkan. Petunjuk yang paling terarah mengenai mengenai kesuksesan perusahaannya barang kali adalah kenyataan bahwa perusahaan desain lainnya termasuk beberapa perusahaan besar, telah mulai menyaingi beberapa desain Koyanagi. Ia berkata, langkah selanjutnya adalah mengembangkan desainya ke aksesoris seperti sepatu dan perhiasan, dan ia merencanakan untuk mulai menjual produknya di Amerika Serikat.2
Dimanapun mereka memilih untuk meluncurkan bisnis, para pendiri bisnis ini trus menerus memulai petualang yang paling menggairahkan dan paling menakutkan yakni mendirikan perusahaan. Hal ini tidak pernah mudah, tetapi hasilnya dapat sangat memuaskan, baik secara keuangan maupun maupun secara emosional. Sekalipun demikian, tetap saja para wirausahawan sejati melihat kepemilikan perusahaan sebagai ukuran nyata kesuksesan. Memang, kewirausahaan sering merupakan satu-satunya jalan bagi mereka, disbanding jika menolak peluang ini.[2]

B.     PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Text Box: Tujuan Pembelajaran
• Memahami Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.



Kreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (thinking new things).


inovasi (innovation) adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (doing new things).
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Bayak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena hanya terdapat orang-orang yang berpikir kreatif dan inovatif. Karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikir kreatif. Tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan dalam organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar. Baik ide, pemikiran, maupun tindakan kreatif tidak lain adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda seperti :
  1. Pengembangan teknologi.
  2. Penemuan pengetahuan ilmiah.
  3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
  4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efesien.
 Kreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (thinking new things). Sedangkan inovasi (innovation) adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (doing new things). Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan wirausaha selain berbentuk hasil seperti barang dan jasa, juga bias berbentuk proses seperti ide, metode, dan cara.[3]
Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kretif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap, dan prilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri :
  1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggungjawab.
  2. Text Box: Tujuan Pembelajaran
• Memahami jiwa dan sikap kewirausahaan
• Memahami Profil Seorang Wirausahawan







wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumbr-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumbeer daya itu bisa dikapitalisasikan
Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energy, cekatan dalam bertindak, dan aktif.
  3. Memiliki motif berprestasi, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan kedepan.
  4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam berrtindak, dan
  5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan (oleh karena itu menyukai tantangan).
Selain cirri-ciri di atas, masih banyak cirri khas lain yang bergantung dari sudut pandang dan konteks penerapannya, yang secara khusus akan diuraikan pada bagian selanjutnya.[4]
Siapa Wirausahawan Itu ?
            Menurut buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008, Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumbr-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumbeer daya itu bisa dikapitalisasikan.[5]
Sedangkan menurut buku Kewirausahawan, Karangan Retno Dewanti, S.Si., M.M. penerbit Mitra Wacana Media.Jakarta 2008, yang dikatakan wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Ide adalah hal yang utama. Kemampuan memiliki ide yang cermelang akan dapat menentukan masa depan bangsa.ide adalah buah pikiran yang punya arah atau tujuan yang bernilai tinggi untuk diri sendiri dan juga lingkungan.
            Profil wirausahawan juga dikemukakan Zimmerer disebut sebagai berikut :
  1. Hasrat akan tanggung jawab. Wirausahawan merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasil perusahaan tempat mereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri dan menggunakan sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan sendiri.
  2. Text Box: ide adalah buah pikiran yang punya arah atau tujuan yang bernilai tinggi untuk diri sendiri dan juga lingkungan.
Lebih menyukai Resiko Menengah. Wirausahawan bukanlah seorang pengambil resiko liar, melainkan seorang yang mengambil resiko diperhitungkan. Wirausahawan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman resiko pribadinya.
  3. Keyakinan Atas Kemampuan Mereka Untuk Berhasil. Wirausahawan pada umumnya memiliki banyak keyakinan atas kemampuan untuk berhasil. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme mereka biasanya berdasarkan kenyataan.
  4. Hasrat Untuk Mendapatkan Umpan Balik Langsung. Wirausahawan ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus-menerus mencari pengukuhan.
  5. Tingkat Energi Yang Tinggi. Wirausahawan lebih energik dibandingkan orang kebanyakan. Energy ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang diperlukan untuk mendirikan suatu perusahaan. Kerja keras dalam waktu yang lama merupakan sesuatu yang biasa.
  6. Orientasi Ke Depan. Wirausahawan memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang. Mereka melihat ke depan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang dikerjakan kemarin, melainkan lebih mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok.
  7. Keterampilan Mengorganisasi. Membangun perusahaan dari nol dapat dibayangkan seperti menghubungkan potongan-potongan sebuah gambar besar. Penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan para wirausahawan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan para wirausahawan untuk mengubah pandangan kedepan menjadi kenyataan.
  8. Menilai Prestasi Lebih Tinggi Dari Pada Uang. Salah satu kesalah pengertian mengenai wirausahawan adalah anggapan bahwa mereka sepenuhnya terdorong oleh keinnginan menghasilkan uang.[6]

C.     MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
Wirausahawan biasanya menikmati permainan bisnisnya dengan resiko yang diperhitungkan dan tidak mau menyerah meskipun menghadapi tantangan seberat apapun keadaannya. Oleh karena itu sebelum menjadi wirausahawan dapat mempertimbangankan manfaat menjadi wirausahawan dan menjadi pemilik bisnis. Manfaat itu antara lain :
1        Peluang mengendalikan sendiri : memberikan kebebasan dan peluang untuk menentukan sasaran yang penting bagi dirinya
2        Kesempatan melakukan perubahan: melakukan perubahan yang dianggap penting.
3        Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya: bisnis merupakan alat aktualisasi diri dimana pertumbuhan diri hanya dibatasi oleh bakat dan kekuatan sendiri.
4        Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas: keuntungan tanpa batas bias menjadi motivasi untuk menciptakan kekayaan atau memperoleh lebih banyak kesenangan.
5        Peluang untuk berperan bagi masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha sendiri: memberikan citra yang baik bagi perekonomian nasional atau masyarakat sekitarnya adalh keputusan pribadi baginya.
6        Peluang melakukan sesuatu yang disukai: membuat pekerjaan menjadi suatu kesenangan hidup karena mereka tertarik dan menyenangi pekerjaan tersebutText Box: [Tujuan Pembelajaran
• Memahami Manfaat Kewirausahaan






.[7]
Survei menunjukkan bahwa para pemilik bisnis kecil meyakini bahwa mereka bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan merasa lebih bahagia daripada bekerja untuk orang lain atau perusahaan lain. Bahkan , penelitianyang dilakukan oleh Gallup Organization menemukan bahwa 86 persen dari para pemilik bisnis kecil lebih memilih memiliki perusahaan sendiri jika harus memulai dari nol. Sebelum mendirikan usaha bisnis apapun, setiap calon wirausahawan harus mempertimbangkan manfat-manfat dari kepemilikan bisnis kecil, yaitu seperti :

1.      Peluang Untuk Menentukan Nasib Anda Sendiri
Text Box: Profil
Wirausaha
Dough Danforth




















Profil
Perusahaan
CleanAirGardening.com






Memiliki perusahaan sendiri memberikan kebebasan dan peluang bagi para wirausahawan ingin “mencoba memenangkan” hidup mereka, dan mereka menggunakan bisnis mereka untuk mewujudkan keinginan itu.
Setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam bisnis konstruksi, Doug Danforth memutuskan untuk mewujudkan impiannya membuka took bunga di kota kelahirannya di green bay, Wisconsin. ”saya telah mengelola dua took bunga beberapa tahun sebelum saya terjun ke dalam bisnis kontruksi, dan saya sangat menyukainya,” katanya. Danforth mengumpulkan uangnya sebesar $900, meyakinkan anggota keluarganya agar mau menjaminkan sedikit modal, dan membuka tokonya, yang ia bangun menjadi bisnis yang berkembang dengan pesat. “saya ingin mengendalikan nasib saya sendiri,” ujarnya. “saya tahu saya ingin menjadi bos bagi diri saya sendiri.”
2.     Peluang Untuk Melakukan Perubahan
Semakin banyak wirausahawan yang memulai bisnis karena mereka melihat peluang untuk membuat perubahan yang menurut mereka penting. Mungkin berupa keinginan menyediakan perumahan murah yang layak untuk keluarga di Negara sedang berkembang atau mendirikan program daur ulang untuk melestarikan sumber daya bumi yang terbatas, para wirausahawan kini membuka cara untuk mengombinasikan kepedulian social mereka dengan keinginan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Oleh karena itu perhatiannya pada perlindungan lingkungan, lars Hundley, seorang penggemar berkebun, meluncurkan perusahaan bebasis web, CleanAirGardening.com, yang menjual berbagai produk perawatan kebun dan berkebun yang ramah lingkungan, dari sebuah ruang kosong di apartemennya. Hundley, yang kini menjalankan bisnisnya dari sebuah kantor dalam rumahnya yang memiliki tiga kamar tidur, terus-menerus menambahkan berbagai produk baru ke situs web miliknya, yang juga mencakup sebuah daftar link komprehensif yang dapat menjelaskan kepada para pengunjung situsnya berbagai hal mengenai berkebun dan perawatan berkebun yang aman bagi lingkungan. Berdasarkan berbagai respons dari pelanggannya yang semakin bertambah banyak, “sya kira saya sudah tentu membuat suatu perubahan,” kata Hundley.[8]

3.     Peluang Untuk Mencapai Potensi Sepenuhnya
            Terlalu banyak orang yang merasakan bahwa pekerjaan mereka membosankan, tidak menantang, dan tidak menarik. Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi wirausahawa!. Bagi mereka, tidak banyak perbedaan antara bekerja dan bermain; keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki para wirausahawan merupakan alat untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan diri. Mereka mengetahui bahwa satu-satunya batasan terhadap keberhasilan mereka adalah segala hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusiasme, dan visi mereka sendiri. Memiliki perusahaan sendiri membuat mereka merasakan adanya pemberdayaan. Barbie Dallman memulai bisnis jasa riwayat hidup pada umur 30 tahun, setelah meninggalkan rasa aman (dan percekcokan) yang diberikan perusahaan tempatnya bekerja. Ia mengatakan, “Memulai perusahaan milik saya sendiri merupakan kebangkitan spiritual. Saya menyadari apa yang penting bagi saya-maupun mengikuti minat saya sendiri.”
4.     Peluang Untuk Meraih Keuntungan yang Menakjubkan
            Walaupun uang bukan daya dorong utama bagi kebanyakan wirausahawan, keuntungan bisnis merupakan factor motivasi yang penting untuk mendirikan untuk perusahaan. Kebanyakan wirausahawan tidak pernah menjadi superkarya, tetapi banyak diantara mereka memang menjadi makmur. Pada kenyataannya, hamper 75 persen dari mereka yang termasuk dalam daftar 400 orang terkaya Amerika Versi Forbes merupakan wirausahawan generasi pertama!. Menurut penelitia Thomas Stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencari dua per tiga dari jutaan Amerika. “orang-orang yang bekerja untuk diri sendiri memiliki peluang empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan dari pada orang- orang yang bekerja untuk orang lain,” ujar Danko. Bisnis jutawan biasanya bukan merupakan perusahaan yang gelamor dan beerteknologo tinggi; sebaliknya, malah tidak glamor-Besi bekas, pengelasan, pengumpulan sampah, dan sejenisnya.[9]
5.     Peluang Untuk Berperan Dalam Masyarakat Dan Mendapatkan Pengakuan Atas Usaha Anda
          Pemilik bisnis kecil sering kali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan paling dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati adalah ciri perusahaan kecil. Para pemilik perusahaan kecil menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah mereka layani dengan setiap selama bertahun-tahun. Studi yang dilakukan oleh National Federation of Independent Business menemukan bahwa 78 persen orang Amerika yakin bahwa bisnis kecil memberikan pengaruh positif terhadap arah Negara, hanya satu tingkat dibawah ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Memainkan peran penting dalam system usaha setempat dan mengetahui bahwa usaha mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kelancaran fungsi ekonomi Negara ini, merupakan bentuk penghargaan lain bagi para manajer usaha kecil. Salah satu suvei melaporkan, bahwa 72 persen dari para pemilik usaha mengatakan bahwa hal yang paling mereka nikmati sebagai seorang pemilik usaha adalah dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat.
6.     Text Box: Tujuan pembelajaran
• Memahami potensi kelemahan kewirausahawan

Peluang Untuk Melakukan Sesuatu Yang Anda Sukai Dan Bersenang-Senang Dalam Mengerjakannya
          Yang umumnya dirasakan oleh para pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan kerja mereka yang sesungguhnya bukanlah kerja. Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka mhobi mereka menjadi pekerjaan mereka sehimgga mereka senang melakukannya. Para wirausahawan ini mengikuti nasehat Harvey McKay: “carilah pekerjaan yang anda sukai dan anda tidak akan pernah merasa terpaksa harus melakukannya sehari penuh dalam hidup anda.” Yang menjadi penghargaan terbesar bagi wirausahawan bukanlah tujuannya, melainkan perjalanannya. “Memulai sebuah perusahaan adalah hal yang sangat sulit,” kata wirausahawan dan peneliti usaha kecil David Birch. “Resikonya sangat banyak; rasa khawatir sangatkah besar. Satu-satunya bisnis yang harus anda mulai adalah bisnis di bidang yang paling anda nikmati. Bila tidak, anda tidak akan tahan meneruskannya. Masuklah kedalam (bisnis) karena anda nenggandrungi bidang itu.”[10]

D.    POTENSI KELEMAHAN KEWIRAUSAHAWAN
Meskipun memiliki suatu bisnis akan memberikan kebanyakan keuntungan dan menyediakan banyak peluang, siapapun yang berencana memasuki dunia kewirausahawan harus menyadari adanya potensi kelemahan. Orang yang lebih menyukai pendapatan tetap, paket tunjangan yang mencakup banyak hal, cuti tahunan, dan dukungan staf perusahaan barang kali tidak seharusnya terjun kedunia bisnis. Beberapa kelemahan kewirausahaan mencakup berikut ini[11]:
1.      Pendapatan yang tidak pasti: memebuka dan menjalankan perusahaan tidak memberikan jaminan bahwa seorang wirausahawan akan memperoleh pendapatan yang cukup untuk hidup. Perusahaan kecil sangat sulit memperoleh pendapatan yang cukup besar agar dapat membayar pemilik/manjernya secara layak. Bisnis yang dijalankan belum memberikan kepastian akan jaminan cukup untuk hidup sesuai dengan yang diinginkan, pemilik adalah orang yang terakhir mendapat gaji, tetapi menjadi orang pertama yang menanggung kerugian. Sepasang suami-istri di California meninggalkan tempat kerja mereka yang memberikan mereka gaji $120.000 per tahun, untuk mulai perkebunan anggur; penghasilan mereka berdua tahun pertama bisnis mereka hanya $30.000.
2.      Resiko kehilangan seluruh investasi: tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi. Berdasarkan penelitian bahwa 245 bisnis baru, gagal dalam dua tahun, 51% tutp dala waktu 4 tahun, dan 63% gulung tikar setelah  6 tahun. Penelitian ini membuktikan bahwa wirausahawan patut mempersiapkan diri secara psikologis dampak kegagalan.
3.      Kerja lama dan kerja keras: memeulai usaha sering membuat pemilik mengalami serangkaian mimpi buruk. Menurut survey baru-baru ini dilakukan oleh Dun & Bradstreet, 65% wirausahawan membuktikan dirinya selama 40 jam atau lebih dalam seminggu untuk perusahaan mereka. Dalam banyak perusahaan baru, enam sampai tujuh hari kerja tanpa uang lembur dihari libur merupakan hal biasa. Bahkan, satu studi yang dilakukan oleh American Express menemukan bahwa 29% dari pemilik perusahaan kecil tidak mempunyai rencana mengambil cuti tahunan. Membutuhkan tenaga ekstra disaat pegawai lain tidak bekerja karena harus mampu memberikan waktu lebih yang diharapkan pelanggannya dan rela untuk tidak menerima upahnya. Wirausahawan biasanya bekerja sendiri, mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausahawan mengakibatkan orang mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang wirausahawan.
4.      Mutu hidup yang rendah sampai bisnisnya mapan: kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain. Dan panjangnya jam kerja dan kerja keras yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan akan menyita hidup wirausahawan dan sering kali keluarga terabaikan.
5.      Ketegangan mental yang tinggi/ tingkat setres yang tinggi: ketegangan mental terjadi akibat penanaman modal yang berdampak pada kekhawatiran akan pengelolaannya. Perusahaan sering diderita tatkala lingkungan ekonomi memlemahkan kekuatan modalnya.
6.      Tanggungjawab penuh: kemampuan menguasai keahlian hanya teertentu saja dan tidak disemua bidang, oleh karena itu keputusan sering kali membebaninya dengan ketidak yakinan atas hasil. Biasanya karena kurang pengalaman dan pengetahuan. Banyak pemilik perusahaan mengalami kesulitan mendapatkan penasehat. Sebuah jejak pendapat mengenai perusahaan kecil nasional yang baru-baru ini dilakukan oleh National Federation Of Independent Businesses menemukan bahwa 34% dari pemilik perusahaan tidak memiliki seseorang yang dapat dijadikan tempat bertanya sewaktu membuat suatu keputusan bisnis yang penting.[12]
Text Box: Perofil
Perusahaan
DeMras and Associates









Tujuan pembelajaran
• Menjelaskan Keragaman Budaya dalam Kewirausahaan

Jo DeMars, pendiri DeMars and Associates, perusahaan yang mengelola perselisihan jaminan dan abitrase bagi pembuat mobil, memandu perkembangan perusahaannya selama 13 tahun dengan mengelola segala macam hal. Akan tetapi, baik DeMars maupun perusahaan tersebut menerima ganjarannya, “Saya letih dan kehabisan tenaga,”ujarnya. Karena terlalu berfokus pada masalah sehari-hari, DeMars mengabaikan manajemen strategi perusahaan tersebut. Solusinya adalah mengambil cuti panjang selama empat bulan dan membiarkan tim manajemennya (dan seorang konsultan terpercaya) untuk menjalankan perusahaannya. Ternyata perusahaan tersebut mampu bertahan selama ia cuti panjang, DeMars memotivasi karyawannya untuk mengambil keputusah harian sementara ia berfokus pada masalah-masalah yang lebih luas, seperti menulis rencana bisnis pertamnaya secara mendalam dan menciptakan sebuah devisi baru.[13]
E.     KERAGAMAN BUDAYA DALAM KEWIRAUSAHAAN
Seperti yang kita lihat, hamper disetiap orang memiliki potensi untuk menjadi seorang wirausahawan. Tentu saja, keragaman menjadi tanda kewirausahaan. Kita saat ini menelaah berbagai ragam orang yang membentuk struktur kewirausahaan.
1.     Text Box: Wirausahawan muda
            Orang-orang muda mulai mengmbil bagian dalam usaha bisnis. Didorong kekecewaan memilih kewirausahawan sebagai jalur karier mereka. Penelitianoleh Babson College bahwa generasi X (merka yang lahir antara tahun 1965-1981) tiga kali lebih mungkinmeluncurkan bisnis disbandingkan mereka yang berada dalam kelompok umur lainnya. Anggota generasi ini menangani sekitar 80 persen dari seluruh bisnis awal, sehingga mereka jadi generasi yang paling memilikijiwa kewirausahawan tinggi dalam sejarah! Tidak ada kemunduran yang terjadi ketika generasi ini menegangkan otot-otot kewirausahaannya. “Generasi X” mungkin lebih tepat disebut sebagai “Generasi W” (Generasi Wirausahawan).
            Bahkan remaja dan mereka yang berumur awal 20-an tahun (Generasi Millenium, lahir setelah tahun 1982),menunjukkan minat yang tinggi terhadap kewirausahawan. Kemah-kemah kewirausahawan muda bermunculan di seluruh negri untuk mengajarkan anak-anak muda cara meluncurkan danmenjalankan bisnis, serta banyak diantra nya yang memenuhi impian mereka. Morris, yang menjual dompet dan tas tangannya yang indah dan ke salon dan butik di Negara South Carolina, baru-baru ini mendapat penghargan South Carolina YoungEnterpreneur of the Year dari Merril Lynch. Berkat orang muda seperti Morris, masa depan kewirausahaan tampaknya sangat terang.
2.     Wirausahawan perempuan
            Meskipun telah diperjuangkan selama bertahun-tahun di badan legeslatif, perempuan tetap mengalami diskriminasi di tempat kerja. Meskipun demikian, bisnis kecil telah menjadi popular dalam menawarkan peluang di bidang ekonomi, baik pekerjaan maupun kewirausahaan kepada para perempuan. Semakin banyak perempuan menyadari bahwa cara terbaik untuk menembus hambatan-hambatan tak kentara yang menghambat peningkatan karier mereka untuk mencapai kepuncak organisasi adalah memulai bisnis mereka sendiri. Bahkan saat ini perempuan yang membuka bisnis dua kali lebih disbanding angka rata-rata nasional. Wirausahawan perempuan bahkan telah menerobos rintangan dunia komik. Blondie Bumstead, tipe ibu rumah tangga yang menikah dengan Dagwood dan telah lama tinggal di pinggiran kota, sekarang memiliki bisnis catering bersama teman baik dan tetangganya Tootsie Woodley. Walaupun sekitar 69 % dari bisnis yang dimiliki perempuan berkonsentarasi di bidang ritel dan jasa (seperti layaknya kebanyakan bisnis), wirausahawan perempuan berkembang dengan pesat dalam industry yang sebelumnya dikuasai oleh laki-laki. Menurut Center Of Women’s Business Research, industry yang berkembang paling cepat untuk perusahaan yang dimiliki perempuan adalah konstruksi, transportasi, komunikasi, pelayanan umum, dan agrobisnis.
            Meskipun bisnis yang dibuka oleh perempuan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan bisnis yang dibuka oleh laki-laki, dampaknya sama sekali tidak kecil, hamper 11 juta perusahaan yang dimiliki perempuan mempekerjakan lebih dari $2,5 triliun pertahun! Perempuan memiliki sekitar 48% dari seluruh bisnis suwasta di Amerika Serikat. Walupun bisnis mereka cenderung tumbuh lebih lambat daripada bisnis yang dimiliki oleh laki-laki, bisnis milik perempuan memiliki tingkat hidup yang lebih tinggi daripada keseluruhan bisnis di AS.[14]
Cordia Harrington, mantan agen real estat, inginsekali lebih bias mengendalikan jam kerjanya dan memutuskan untuk menjadi terwaralaba (franchisee) McDonald’s. janda dengan tiga anak ini sangat berhasil dan melanjutkan usahanya hingga memiliki tiga restotan McDonald’s. ketika bertugas sebagai komite audit pemasok untuk McDonald’s, Harrington melihat adanya peluang bisnis ketika dia menyadari bahwa kedua pemasok roti burger McDonald’s tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Dia menjual restoran McDonald’s memilikinya dan membangun perusahaan roti yang hampir terotomatisasi di dunia, Tennesse Bun Company (TBC), yang dapat membuat 60.000 roti burger dalam satu jam. Empat tahun kemudian dan setelah mulai 30 kali wawancara, Harrington akhirnya dapat meyakinkan McDonald’s untuk menjadi salah satu pelanggannya. Kini, restoran McDonald’s di wilayah tenggara Amerika Serikat. Ketika daftar pelanggan TBC meluas hingga meliputi berbagai jaringan restoran besar lainnya, Harrington melihat peluang untuk meluncurkan bisnis pengiriman darat yang dinamakan Bun Lady Transport untuk memepercepat pengiriman berbagai rotinya.Text Box: Profil
Perusahaan
Tennessee Bun Company
































Profil
Perusahaan
Dash Ventures
3.     Wirausahaan Minoritas
            Segmen populasi bisnis kecil yang berkembang denga cepat adalah perusahaan yang dimiliki oleh kaum minoritas. Orang hispanik, Asia, dan Amerika keturunan afrika merupakan kelompok minoritas yang paling terjadi wirausahawan. Angka bisnis yang dibuka wirausahawan minoritas mencapai 1,5 kali angka rata-rata nasional. Seperti juga perempuan, kaum minoritas menyebutkan bahwa diskriminasi merupakan alasan utama yang membatasi askes mereka kedunia kewirasusahaan. Akan tetapi, bisnis milik kaum minoritas telah mengalami kemajuan selama dawarsa terakhir, dan tingkat keberhasilan mereka terus meningkat.
Setalah melucurkan Roc-A-Fella Records dengan penyanyi rap jay-Z dan kareem “Biggs” burke, wirausahawan Damon Dash meluncurkan beberapa bisnis gabungan termasuk di dalam pembuatan film, majalah hidup urban, jam tangan, lini produk MP3 player , dan sebuah lini baju yang dinamakan Rocawear yang juga menghasilkan $350 juta penjualan pertahun untuk dash Ventures. “jangan menerima kata ‘tidak’ sebagai jawaban”, saran dash bagi usahawan lainnya. “tidak ada satupun orang yang mau memberi kesempatan bagi saya, jadi saya harus melakukannya dengan cara saya sendiri[15].

            Penelitian yang baru-baru ini dilakukan oleh small business administration (SBA) melaporkan bahwa saat ini 15 persen dari seluruh perusahaan dimiliki oleh kaum minoritas. Perusahaan yang dimiliki kaum minoritas ini menghasikan pendapatan tahunan sebesar $591 miliar dan memperkerjakan lebih dari 4,51 juta pekerja dengan gaji lebih dari $96 miliar. Masa depan terbuka lebar bagi generasi baru wirausahawan minoritas yang lebih berpendidikan, lebih dari pengalaman bisnis, dan lebih dipersiapkan untuk menjalankan kepemilikan bisnis dibandingkan dengan pendahulu mereka.Text Box: Profil
Perusahaan
Das ventures

























Profil
Perusahaan
Newcraftrers
Nesting Dolls
4.     Wirausahawan Imigran
            Amerika serikat telah menjadi wadah bagi bermacam-macam budaya, dan banyak kaum imigran yang tertarik pada negeri ini menjadikan kebebasan ekonomi. Tidak seperti”kerumunan massa” dimasa lampau, kaum imigran saat ini datang dengan pendidikan dan pengalaman yang lebih baik. Walaupun banyak diantara mereka datang ke Amerika serikat tanpa bekal banyak harta, bedikasi dan keinginan mereka untuk berhasil membuat mereka dapat meraih impian-impian kewirausahaan mereka.
Setelah berimigrasi dari ukraina, Dr. Alexsander Krilov menjadi manajer bisnisuntuk bintang basket di los Angeles Lakers, Stanislav Medvedenko. Pengalaman ini member krilov dan istrinya, Julia butler, ide untuk m,ambuat boneka karangan tradisional Rusia yang memiliki gambar para pemain terkenal National Basketball Association (NBA). Mendapatkan persetujuan dari NBA banar-benar memakan waktu, tetapi krilov dan butler bertahan dan akhirnya memenangkan hak untuk membuat boneka keranjang yang memiliki gambar wajah berkualitas foto para bintang NBA. Sejak saat itu, perusahaan mereka, newcrafters Nesting Dolls, telah mengajukan kesempatan yang serupa pada mayor league baseball dan national hockey league, serta manajement Elvis Presley dan I love lucy,hingga menghasilkan lebih dari $1 juta penjualan pertahun.
5.     Wirausahawan paruh waktu
Melalui bisnis waktu merupakan pintu masuk yang umum untuk menjadi seorang wirausahawan. Para wirausahawan pada waktu`mendapat kan yang terbaik dari kedua dunianya: mereka dapat masuk kedalam bisnis tanpa mengorbankan keamanan pendapatan dan pasilitas tetap dari kerja. Sekitar 15 juta orang amerika merupakan orang-orang paruh waktu untuk dirinya sendiri. Keuntungan utama dalam bisnis paruh waktu ini adalah risiko yang lebih rendah bila terjadi kegagalan usaha. Banyak pekerja paruh waktu yang “menguji suasana wirausahaan” utuik meliat apakah ide bisnis mereka berhasil, apakah terdapat cukup permintaan atas produk dan jasa mereka dan apakah mereka akan menikmati usaha mandiri itu.
6.     Bisnis rumahan
            Bisnis rumahan berkembang pesat! 53% dari seluruh bisnis dijalankan dari rumah, tetapi sekitar 91 % diantaranya sangatlah kecil dan tanpa karyawan. Beberapa factor yang menyebabkan banyak wirausahawan memilih rumah sebagai lokasi pilihan pertama adalah:[16]
·         Menjalankan bisnnis dar rumah meminimalkan biaya awal dan biaya operasi.
·         Perusahaan rumahan memungkinkan pemiliknya dapat mempertahankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel. Banya wirausahawan bisnis dirumah menikmati menjadi bagian dari” angkatan kerja yang tidak perlu berpakaian rapi”.
·         Teknologi yang banyak merubah rumah-rumahbisa menjadi “vla elektronok”, memnugkinkan wirausahawan untuk menjalankan berbagai macam bisnis dari rumah mereka.
·         Banyak wirausahawan menggunakan internet untuk menjalankan bbisnis perdagangan elektronis (e-commerce) dari rumah dan biasa menjangkau seluruh dunia.
Di masa lalu, industry rumahan cendrung berupa indusri yang tidak menarik seperti kerajinan tangan atau menjahit. Sekarang binis rumahan lebih beragam; para bisnis rumahan yang modern lebih cendrung menjalankan perusahaan-perusahaan jasa atau perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi dengan penjualan jutaan Dollar. Jam kerja para rata-rata wirausahaan rumahan adalah 61 jam seminngu dan memperoleh penghasilan sekitar $63.000[17]. penilitian oleh Link Resources Comporation, perusahaan riset dan konsultasi, menyatakan bahwa tingkat keberhasilan bisnis rumahan cukup tinggi: 85% bisnis rumahan tetap berpotensi setelah tiga tahun.
7.     Bisnis Keluarga
            Bisnis Keluarga(Family-owned business) adalah bisnis yang pengendalian keuangannya dilakukan oleh satu atau lebih anggota keluarga. Bisnis keluarga merupakan bagian integral dari perekonomian. Dari 25 juta bisnis di amerika Serikat, 90% diantaranya dimiliki dan dsikelola oleh keluarga. Perusahaan-perusahaan ini menyumbang 60% dari total pekerjaan di AS dan 75% dari semua pekerjaan yang baru, 65% dari seluruh gaji, dan 50% produk domestic Bruto AS. Tidak semua bisnis keluarga berukuran kecil; 37 persen dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 adalah bisnis keluarga.[18]
8.     Wirasutri
          Wirasutri (copreneurs) adalah sepasang suami-istri wirausahawan yang bekerja sama sebagai rekan kerja dalam bisnis mereka. Tidak seperti “Mom ada Pop” biasa (suami sebagai “bos” dan istri sebagai “bawahan”), wirasustri “ mencipkatan pembagian kerja berdasarkan keahlian dan bukan berdasarkan jenis kelamin”, kata seorang pakar. penelitian memperlihatkan bahwa perusahaanp-perusahaan yang dimiliki bersama oleh pasangan suami-istri merupakan salah satu sector bisnis yang tumbuh paling cepat.
            Mengelola perusahaan kecil dengan pasangan tampaknya merupakan resep menuju perceraian, teepi sebagian besar wirasutri mengatakan tidak. “tidak ada yang lebih menarik daripada mengelola perusahaan dan melihatnya berkembang bersama dengan seseorang yang Anda cintai,” kata Marcia Sherrill, yang bersama suaminya, William Kleinberg, mendirikan Kleinberg Sherrill, perusahaan aksesoris dari bahan kulit. Wirasutri yang berhasil, belajar membina landasan hubungan kerja yang sukses sebelum mereka mendirikan perusahaan. Beberapa sifat yang mereka andalkan mencakup[19]:
  • Penilaian apakah kepribadian mereka akan bertaut – atau menimbulkan konflik – dalam lingkup bisnis.
  • Saling menghormati bakat masing-masing.
  • Tujuan bisnis yang sesuai dengan tujuan hidup – visi bersama.
  • Pandangan bahwa mereka merupakan mitra sejajar, bukan atasa dan bawahan.
  • Keterampilan bisnis yang saling melengkapi diakui dan dihargai oleh masing-masing pihak dan mengarah pada indentitas bisnis yang unik bagi masing-masing pasangan.
  • Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, berbicara, dan mendengarkan satu sama lain.
  • Pembagian peran dan wewenang yang jelas, idealnya berdasarkan keterampilan dan kemampuan masing-masing pasangan, untuk meminimalkan konflik dan perebutan pengauh.
  • Kemampuan untuk saling mendorong semangat masing-masing dan mengangkat mitra yang kurang bersemangat.
  • Ruang kerja terpisah yang memungkinkan mereka menyendiri apabila diperlukan.
  • Batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan pribadi, sehingga tidak tumpang tindih.
  • Adanya rasa humor.
  • Kesadaran bahwa tidak setiap pasangan dapat berkerja bersama-sama.
Walaupun wirasustrian bukan untuk semua orang, hal ini sangat cocok bagi banyak pasangan dan kadang kala sering mendorong keberhasilan perusahaan. “ kedua pasangan berkerja untuk tujuan yang sama, dan juga memusatkan pada bakat masing-masing, “ kata penasehat bisnis keluarga. “dengan menyatukan semua keterampilan ini, satu tambah satu menjadi lebih dari dua”.[20]
            Pada tahun 1995, Dennis dan Susie Thompson meniggalkan perkerjaan mereka di perusahaan yang member gaji besar, untuk menjalankan waralaba took roti Great Harvest. Perkerjaan di perusahaan lama membuat mereka begitu sibuk sehingga mereka “tidak pernah bertemu satu dengan lainnya,” ujar Susie, sehingga mereka memutuskan untuk menjalankan tokok roti tersebut bersama-sama. Pada awalnya, ketika keluarga Thompson menemukan peran mereka dan mediskusikannya, pertengkaran menjadi hal yang biasa terjadi. Bisnis mereka berhasil, sebahagian kerena wirasustri ini menempatkan tanggung jawab yang jelas dan tetap bertahan pada devisinya masing-masing. Dennis menangani produk dan operasi; Susie bertanggung jawab atas pemasaran dan menejement. Pasangan ini telah membuka waralaba kedua dan mengakui kerja sama mereka menjadi penyebab kesuksesan.” Banyak suami isrti tidak dapat berkerja bersama-sama,” ujar Dennis,” tetapi bagi kami hal ini berhasil dengan sangat baik,”
9.     Korban PHK Perusahaan
            Dengan berkonsentrasi dal;am menggatasi kelebihan karyawan yang hilang fleksibilitas dan kecepatan mereka, banyak korporasi besar Amerika melakukan perampingan dalam usaha agar tetap memperoleh kembali daya saingnya. Selama beberapa darwasa, satu demi satu korporasi besar menggumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) – dan tidak hanya diantara setaf biasa. Perusahaan-perusahaan ini telah menjadi sumber penting bagi aktivitas kewirausahaan. Sekitar 20% manajer perusahaan yang dirumahkan telah menjadu wirausahawan, dan rekan-rekan kerja mereka juga akan terjun kedunai kewirausahaan.
            Diantara mereka yang terkena PHK oleh perusahaan memutuskan bahwa pertahanan terbaik atas ketidakpastian perkerjaan dengan gebrakan kewirausahaan.
10.                        Karyawan Yang Menggugurkan Diri Dari Perusahaan
            Perampingan besar-besaran pada korporasi-korporasi di Amerika telah memengaruhi karyawan yang tetap diperkerjakan setelah proses retrukturiasi: krisis kepercayaan.
Hal ini mengakibatkan meningakatnya jumlah karyawan yang kleluar dari struktur perusahaan dan kemudian menjadi wira usahawan. Walaupun jam kerja mereka menjadi lebih panjang dan pendapatan mereka menyusut, mereka yang keluat atas kemauwan sendiri sering kali mendapatkan bahwa perkerjaan mereka lebih menghasilkan dan lebih memuaskan, kerena mereka melakukan apa yang mereka sukai. Wira usahawan lain terinpirasi untuk meluncurkan perusahaan mereka diperlukan tidak adil oleh entitas korporasi besar.
            Pada tahun 1950-an , Marion Kauffman begitu sukses sebagai wiraniaga pada perusahaan farmasi sehingga gajinya melebihi gaji presiden perusahaan tersebut, yang dengan segera memperkecil wilayah penjualan Kauffman. Kauffman berhasil membangun kembali penjualannya sehingga sekali lagi ia mengasilkan uang lebih besar dari pada atasannya yang kemudian memotong komosinya. Dengan perasaan marah, Kauffman memulai bisnisnya sendiri,bernama Marion Laboratories, yang kemidian ia menjual kepada Dow Cheminical Company pada tahun 1989 senilai $5,2 miliar! Sebelum meninggal pada tahun1993, Kauffman mendirikan Ewing Marion Kauffman Foundation di Kansas City, Missauri, yang memajukan bidang kewirausahaan.
Text Box: Wirausahawan social
Wirausahawan yang menggunakan berbagai keahlian mereka tidak hanya untuk membuat bisnis menjadi menguntungkan tetapi juga untuk mencapai tujuan social dan lingkungan bagi kebaikan bersama.

            Karena  mempunyai latar belakang pendidikan tinggi, penggetahuan bisnis dan penggalaman manajemen Selama bertahun-tahun, baik mereka yang menggundurkan diri maupun yang deberhentikan dari korporasi dapat segera meningkatkan tingkat kemampuan bertahan di perusahaan kecil. Survei yang belum lama ini dilakukan oleh Richard O’Sullivan menunjukan bahwa 64% orang yang memulai bisnis setidaknya mempunyai latar belakang pendidikan tinggi, dan 14% adalah program pancasarjana.[21] wirausashaan yang lebih terlatih dan berpengalaman lebih kecil kemingkinannya untuk gagal.       
11.  Wirauasahawan Sosial  
            Wirausahaan sosial (social entrepreneurs) menggunakan berbagai keahlian mereka tidak hanya untuk membuat bisbis menjadi menguntungkan, tetapi juga untuk mencapai tujuan social dan lingkungan bagi kebaikan bersama. Bisnis mereka sering kali memiliki ketika perkembangan utama yang meliputi tujauan ekonomi, Text Box: social dan lingkungan. ;para wirausahawan ini memandang bisnis mereka sebagai suatu mekanisme untuk mencapai tujuan social yang penting bagi mereka sebagai indivindu.
F.     Text Box: Tujuan Pembelajaran
Mendeskrifsikan pentingnya peran bisnis kecil dalam perekonoman nasional..











(Gazelles)
Perusahaan kecil yang memiliki tingkat perrumbuhan 20 persen atau lebih pertahun dengan penjualan tahunan paling sedikit sebesar $100.000; perusahaan ini menciptakan 70 persen pekerjaan baru neto dalam perekonomian.
KEKUATAN BISNIS “KECIL”   
            Dari 25 juta bisnis di Amerika Serikat, sekitar 24,92 juta atau 99,7% dapat dikategorikan berukuran “kecil”. Walaupun tak ada penjelasan umum tentang perusahaan kecil (U.S. Small Business Administration mempunyai lebih darti 800 definisi perusahaan kecil berdasarkan kategori industri), gambaran umum mengenai bisnis kecil (Small Business) adalah perusahaan yang memperkerjakan kurang dari 100 orang. Mereka bertkembang pesat dalam semua industri, walaupun mayoritas perusahaan kecil berkonsentrasi pada industry biasa dan ritel. Walaupun mungkin termasuk bisnis kecil, konstribusi mereka terhadap perekonomian tidaklah kecil. Contohnya, perusahaan kecil memperkerjakan 51% dari angkatan kerja sektor swasta Amerika Serikat, walaupun mereka memiliki kurang dariseperrempat total asset bisnis. Hamper 90% perusahaan kecil pemperkerjakan kurang dari 20 pekerja. Karena pada dasarnya mereka padat karya, perusahaan kecil sesungguhnya menciptakan lebih banyak pekerjaan dibandingkan dengan yang diciptakan oleh perusahaan besar. Kenyataanya, perusahaan kecil telah menciptakan dua pertiga atau tiga perempat dari pekerjaan baru dalam perekonomian AS.[22]
            David Birch, direktur utama perusahaan riset Arc Analytics, menyatakan bahwa kendatipun demikian, kemampuan untuk menciptakan pekerjaan tidak tersebar merata pada berbagai sector bisnis kecil. Penelitiannya menunjukkan hanya 3 persen dari perusahaan-perusahaan kecil ini yang menciptakan 70% pekerjaan baru neto dalam perekonomian, dan mereka melakukannya disemua sector bisnis, bukan hanya dalam industry yang sedang “naik daun”.Birch menamakan perusahaan-perusahaan kecil pencipta lapangan kerja ini sebagai “kijang(gazelles) yang tumbuh 20% atau lebih pertahun dengan penjualan tahunan setidaknya sebesar $ 100.000 selama empat tahun. Penelitianya juga mengidentifikasi perusahaan tipe “tikus” yang tidak  pernah tumbuh besardan tidak banyak menciptakan banyak lapangan kerja. Mayoritas perusahaan-perusahaan kecil termasuk dalam jenis “tikus” . birch menamakan bisnis-bisnis terbesar dinegara itu sebagai ”gajah” yang terus-menerus mengurangi lapangan kerja selama beberapa tahun.
            Perusahaan kecil tiak hanya menciptakan, melainkan juga menanggung beratnya melatih karyawan. Satu penelitian oleh Small Business Adminitration menyimpulkan bahwa perusahaan kecil merupakan pimpinan dalam memberikan pelatihan dan peluang kemajuan pada karyawan. Perusahaan kecil menawarkan pendidikan dan pelatihan keterampilan yang lebih umum disbanding perusahaan besar, dan karyawan-karyawannya menerima lebih banyak manfaat manfaat dari pelatihan tersebutdari pada karyawan perusahaan yang lebih besar. Meskipun program pelatihan cendrung tidak resmi, dilakukan dalam perusahaan, dan sambil bekerja, perusahaankecil mengajarkan keterampila-keterampilan yang sangat berharga, dari cara menulis surat sampai pemakaian computer[23].Text Box: Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan 10 kesalahan fatal dalam kewirausahaan dan menjelaskan cara menghindarinya
            Perusahaan keci yang menyumbang 51% dari produk Domestik Bruto sektor swasta Negara dan mencakup 47% dari penjualan bisnis. Bahkan, sector bisnis kecil AS termasuk perekonomian nomor tiga terbesar didunia, hanya tertinggal oleh perekonomian AS secara keseluruhan dan Cina. Perusahaan-perusahaan kecil merupakan incubator bagi berbagai ide,produk, dan jasa baru. Perusahaan kecil menciptakan inovasi 13-14 kali lebih banyak per karyawan penelitian dibandinkan dengan perusahaan besar. Umumnya, bisnis kecil telah memainkan peran penting dalam inovasi, dan terus hingga saat ini. Banyak penemuan baru bersumber dari wirausahawan, termasuk ritsleting, radio FN laser,AC tangga berjalan, lampu pijar, computer pribadi, dan tranmisi otomatis.
G.    KESALAHAN PATAL DALAM KEWIRAUSAHAAN
Karena keterbatasa sumber daya, kurangnya pengalaman manajemen, dan kurang stabilnya keuangan, tingkat kematian bisnis kecil jauh lebih tinggi dibandingkan bisnis yang lebih besar dan mapan. Menelaah sebab-sebab kegagalan bisnis bias membantu anda menghindsari masalah tersebut.
  1. Ketidak mampuan manajemen. Dalam kebanyakan perusahaan kecil, manajemen yang buruk menjadi penyebab utama kegagalan bisnis. Terkadang manajer perusahan kecil tidak memiliki kemampuan untuk menjalankannya dengan baik. Pemiliknya kurang mempnyai kemampuan kepemimpinan, pertimbangan yang baik, dan pengetahuan yang diperlukan dalam menjalankan bisnis. Banya manajer yang memang tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan perusahaan kecil. “hal yang mematikan perusahaan biasanya bukanlah ketidak cukupan modal, bakat, atau informasi melainkan sesuatu yang lebih mendasar: kurangnya penilaian dan pemahaman yang baik, “kata seorang peneliti bisnis.
  2. Kuranggya pengalaman. Manajer-manajer perusahaan kecil perlu pengalaman dalam bidang yang ingin dimasukkannya. Sebagai contoh, bila seseorang yang ingin membuka bisnis ritel pakaian, pertama-tsama ia harus berkerja di took pakaian. Hal ini akan memberikan pengalaman praktis dan pengetahuan mengenai seluk-beluk bisnis tersebut, yang dapat mengajukan perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan. Wirausahawan yang ingin membuka restoran bekerja dulu untuk debuah jaringan nasional yang terkenal karena program pelatihan manajemennya yang berkualitas tinggi setelah ia lulus kuliah. Setelah ia menyelesaikan program pelatihannya, ia mengambil berbagai macam tugas – dari memasak sampai manajer dalam salah satu restoran milik jaringan tersebut. Ia memanfaatkan setiap peluang pelatihan yang ditawarkan perusahaan tersebut dan mengajukan banyak pertanyaan. Ia mulai mengembangkan rencana bisnis berdasarkan idenya untuk sebuah restoran, dan setelah hamper lima tahun, ia meninggalkan perusahaan tersebut untguk memulai restorannya sendiri. Ia berhasil menjalankan bisnisnya, semua berkat pengetahuan dan pengalaman yang ia dapatkan selama bekerja.
  3. Pengendalian keuangan yang buruk. Manajemen yang sehat adalah kunci keberhasilan perusahaan kecil, dan manajer yang efektif menyadari behwa semua keberhasilan bisnis memerlukan kendali keuangan yang layak. Keberhasilan bisnis juga memerlukan modal dan jumlah yang cukup pada saat awalnya. Kurangnya modal merupakan penyebab umum kegagalan bisnis karena perusahaan kekurangan modal sebelum mereka menghasilkan arus kas yang positf. Banyak perusahaan kecil membbuat kesalahan pada awal bisnis mereka dengan hanya “bermodal dengkul” yang dapat menjadi kesalahan patal. Wirausahawaan cendrung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk terjun kedunia bisnis. Sebagai akibatnya, mereka melalui usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tanpaknya permmodalan yang memadai tidak akan tercapai mengingat perusahaan mereka memerlukan semakin banyak uang kas yang menandai pertumbuhannya.
Aspek lain dari kendali keuangan yang memadai adalah dengan menerapkan teknik-teknik manajemen uang kas yang pantas. Banyak wirausahaan yang yakin bahwa laba merupakan hal yang terpenting dalam bbisnis baru, tetapi uang kas adalah sumber keuangan yang paling penting yang harus dimiliki perusahaan. Mengelola arus kas yang memadai unttuk membayar tagihan-tagihan tepat waktu merupakan tantangan bagi wirausahawan, terutama mereka yang berada pada fase awal yang masih tidak menentu, atau untuk peerusahaan  mapan yang mengalami pertumbbuhan cepat. Perusahaan yang tumbuh cepat menghabiskan uang kasnya dengan segera! Penyaring kredit yang buruk, praktik-praktik penagihan utang yang buruk, dan kebiasaaan pembelanjaan yang tidak disiplin yang merupakan factor-faktor umum yang menyebabkan banyak perusahaan yang bangkrut. Satu perusahaan internet yang akhirnya bangkrut membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang tidak karuan, misalnya meja rapat seharga $40.000 dan akuarium kantor besar yang menghabiskan dana pemeliharaan seharga $4,000 setiap bulan.[24]
  1. Lemahnya usaha pemasaran. Kadang kala wirausahawan membut kesalahan yang mirip dengan film klasik yang berjudul Field of Dreams. Seperti krakter Kevin Costner di film, mereka yankin apabila mereka “membangunnya,” pelanggan secara otomatis “akan berdatangan.” Walaupun ide bias mendatangkan alur cerita film yang hebat, hal tersebut tidak pernah terjadi dalam bisnis. Membangun basis pelanggan yang terus berkembang memerlukan usaha pemasaran tanpa kenal lelah dan kreatif. Mempertahan mereka agar terus kembali diperlukan usaha, yaitu dengan menyediakan nilai, kualitas, kenyamanan pelayanan, dan kegembiraan – dan melakukan dengan segera
  2. Kegagalan mengembangkan perencanaan strategis. Terlalu banyak manajer perusahaan kecil mengabaikan proses perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat bagi perusahaan besar. “saya tidak punya waktu” atau “kami terlalu kecil untuk mengembangkan perencanaan strategis.” Kata mereka mencari alasan. Akan tetapi, gagal merencanakan mengakibatkan gagal bertahan hidup. Tanpa ditentukan strategi dengan jelas, perusahaan tidak mempunyai dasar yang berkesenambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan pesaing dipasar. Membangun perencanaan strategis memaksa wirausahaan untuk menilai secara realistis potensi bisnis yang direncanakan.
  3. Pertumbuhan yang tidak terkendali. Pertumbuhan merupakan suatu yang alamiah, sehat, dan di dalamnya oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah selalu terencana dan terkendali. Pakar manajemen Peter Drucker menyatakan perusahaan yang baru berdiri dapat diprkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan basis modal mereka apabila pernjualan meningkat 40 sampai 50%. Idealnya ekspansi harus didanai oleh laba yang mereka hasilkan (“laba ditahan”) atau dari tambahan modal dari pemiliknya, tetapi sebagian besar perusahaan mengampil pinjaman paling tidak sebagian dari investasi modal.
  4. Lokasi yang buruk. Untuk bisnis apaun, pemilihan lokasi tepat merupakan seni dan juga ilmu. Lokasi perusahaan sering kali dipilih tanpa peneliyian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa pemilik bisnis baru memilih lokasi hanya kerna ada tempat yang kosong. Akan tetapi, masalah lokasi terlalu riskan untuk dilakukan secara untung-untungan. Khususnya untuk bisnis eceran, denyut jantung kehidupan bisnis – penjualan – sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi.
Sebelum Dylan dan Elise Fager membeli waralaba Mailboxer, Etc. (MBE), mereka mnghabiskan banyak waktuuntuk meneliti lokasi idealnya. Akhirnya, mereka memilih daerah diseberang jalan pusat pembelanjaan besar, yang setiap hari dipadati pelanggan yang lalu-lalang didaerah tersebut. Dari riset tersebbut juga diketahui bahwa lokasi ituberada 5 mil dari lokasi perkantiran yang luasnya 2-3 juta kaki pesegi, memberikan askes kepada pelanggan tujuan dalam jumlah yang besar. Waralaba keluarga ini begitu berhasil sehingga mereka dengan cepat membuka waralaba MBE kedua didaerah pusat kota. Keuntungan utama dari daerah tersebut adalah sama sekali tidak ada pesaing disekitarnya.[25]
  1. Pengendalian persediaan yang tidak tepat. Umumnya, investasi yang terbesar dilakukan para manajer perusahaan kecil adalah dalam persediaang, namun pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tinggkat persediaang yang tidak mencukupi akan Text Box: Profil
Perusahaan
Mailboxes, Etc.







mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi. Yang sering terjadi adalah bahwa manajer tidak hanya memiliki persediaan dalam jumlah berlebihan, tetapi juga mempunyai terlalu banyak persediaan yang salah jenis. Banyak perusahaan kecil yang menyia-nyiakan uang yang dimilikinya untuk menimbun persediaan yang tidak bermanfaat. Harga system Point-of-sale yang terkomputerisasi saat ini sangat murah sehingga dapat dibeli oleh perusahaan kecil. System ini mencatat secara akurat barang-barang masuk dan keluar sehingga pemilik perusahaan dapat terhindar dari masalah persediaan.
  2. Penetapan harga yang tidak tepat. Menempatkan harga yang akan menghasilkan laba berarti bahwa pemilik perusahaan harus memahami besarnya biaya untuk membuat, memasarkan, serta mendistribusian produk dan jasa mereka. Sering kali, wirausahawan dengan mudah menetapkan harga berdasarkan harga yang ditetapkan pesaingnya atau ide yang samar-samar “menjual harga terbaik dengan harga rendah.” Keduanya sangat berbahaya. Para pemilik bisnis biasanya menetapkan haga terlalu rendah terhadap produk mereka. Tahap pertama dalam menetapkan harga yang akuran adalah dengan mengetahui biaya pembuatan atau penyediaan produk dan jasa. Kemudian pemilik bismis ini dapat menetapkan hagra yang dapat mencerminkan citra perusahaan yang ingin mereka bangun dan selalu, tentu saja, dengan memperhatikan persaingan.
  3. Ketidak mampuan membuat “transisi kewirausahaan.” Berhasil melewati “tahap awal kewirausahaan” tidak menjamin kesuksesan perusahaan. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan perubahan drastic gaya manajemen, kemampuan-kemampuan yang tadinya membuat wirausahaan berhasil sering kali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahaan mendelegasikan wewenang yang melepaskan kegiatan pengendalian sehari – hal tidak mampu dilakukan untuk wirausahaan. Pertumbuhan yang mendorong mereka kedalam wilayang tidak dikuasai oleh wirausahaan, tetapi mereka lebih memilih untuk terus berusaha mengambil keputusan daripada harus melibatkan pihak lain.
H.    Text Box: Tujuan Pembelajaran
Menempatkan kegagalan kedalamperspektif yang tepat
MENEMPATKAN KEGAGALAN ke DALAM PERSPEKTIF YANG TEPAT
Karena para wirausahawan membangun bisnis dalam lingkungan dengan penuh ketidakpastian dan dibentuk oleh perubahan cepat, mereka segera menyadari bahwa kegagalan kemungkinan besar menjadi bagian dalam hidup mereka, tetapi mereka tidak lumpuh oleh kekuatan itu. “kegairahan melalui perusahaan baru dari awal lebih besar dari pada ketakutan akan gagal,” kata kewirauhaaan yang beberapa kali gagal dalam bisnis sebelum akhirnya berhasil. wirausahaan menggunakan kegagalan mereka sebagai tempat berkumpul dan sebagai alat untuk memfokuskan kembali usaha bisnis mereka agar berhasil. Mereka melihat kegagalan sebagaimana adanya: peluang untuk belajar apa yang tidak berhasil. Wirausahawan yang sukses memiliki sikap bahwa kegagalan hanyalah batu loncatan yang ada disepanjang jalan menuju sukses.
Kegagalan adalah bagian alami dari proses kreatif. Satu-satunya orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah melakukan satu hal apapun atau tidak pernah mencoba melakukan suatu yang baru. Penggemar baseball tahu bahwa Bade Ruth memegang rekor untuk home runs (714) selama bertahun-tahun, tetapi beberapa banyak yang tau bahwa ia juga memegang rekor strikeouts (1330)? Wirausahwan yang berhasil tahu bahwa home run memrlukan beberapa strikeout sebelumnya, dan mereka mau menerimanya. Kegagalan adalah bagian yang tak terelakkan dari peruses menjadi kewirausahawan, dan wirausahawan sejati tidak mau mundur ketika mereka gagal. Salah seorang wirausahawan yang menggunakn uang investor sebesar $800 juta dan akhirnya bsinisnya gagal, sebelum bangkrut mengatakan, “bila anda seseorang wirausahawan, anda tidak akan menyerah dimasa sulit”.[26]
            Salah satu cirri kewirausahaawan yang berhasil adalah kemampuannya  untuk gagal secara cerdas, dengan mempelajari alas an mereaka gagal sehingga mereka dapat menghindar dari membuat kesalahan yang sama lagi. Mereaka tahu bahwa keberhasilan perusahaan tidak bergantung kepada kemampuan mereka menghindari kesalahn, tetapi pada ssifat terbuka terhadap pelajaran yang diperoleh dari setiap kesalan. Mereka belajar dari kegagalan mereka dan menggunakannya sebagai bahan bakar untuk mendorong mereka lebih dekat kepada target akhir mereka. Para Wirausahawan tidak takut kehilangan karena mencoba sesuatu dan gagal, mereka lebih takut kehilangan sesuatu karena gagal untuk mencoba.
 Kesuksesan wirausahawan memerlukan ketekunan dan kesabaran, kemampuan untuk pulih kembalidari kegagalan. Thomas Edison menemukan sekitar 1.800 cara yang salah dalam membuat bola lampu sebelum akhirnya menemukan desain yang berhasil walt Disney dikeluarkan dari pekerjaannya disurat kabar karena, menurut atasannya, ia”kurang imajinasi dan tidak memiliki ia yang baik”. Disney juga sempat bangkrut beberapa kali sebelum ia menciptakan Disneyland. R.H. Macy harus mengalami 7 kali gagal sebelum took ritelnya di New York City sukses. Dalam semangat kewirausahawan sejati, para pemimpin bisnis visioner ini menolak menyerah pada kegagalan;mereka terus berusaha hingga mencapai kesuksesan.
Frank Giotto mengoperasikan 3 perusahaan yang sukses termasuk diantaranya adlaah Fiber instrument Sales, sebuah perusahaan kabel serat optic, tetapi Giotto tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses seperti sekarang ini jka dia membiarkan dirinya menyerah akibat kegagalan. Giotto sebelumnya mendirikan 5 perusahaan yang akhirnya bangkrut sebelum dia mencapai keberhasailan yang sekarang ini. Walaupun gagal, Giotto tetap mencoba. Jiaka mengalami kegagalan, motto wirauhawan nya adalah : kegagalan bersifat sementara, tetapi menyerah bersifat selamanya [27].
I.       CARA MENGHINDARI KEGAGALAN
Kita telah melihat alasan- alasan yang paling umum dibalik kegagalan bisnis kecil. Sekrang kita harus mempelajari cara menghindar agar tidak menjadi salah satu kor;ban kegagalan dan memperoleh wawasan mengenai apa yang membuat bisnis berhasil. Saran- saran untuk keberhasilan berasal dari sebab- sebab kegagalan.
1.     Mengenal bisnis anda secara mendalam
Kami telah menekankan perlunya pengalaman yang relevan dalama bisnis yang akan didirikan. Dpatkan pendidikan terbaik yang mungkin diperoleh dibidang bisnis itu sebelum membuka bisnis anda sendiri. Jadilah siswa pyang sungguh- sungguh dalam industry anada baca segala macam hal yang mungkin – jurnal niaga, majalah bisnis, biku, laporan penelitian- sehubungan dengan industri anda dan pelajari apa iyang bermanfaat agar berhsil didalam industri tersebut. Hubungna peribadi dengan pemasok, pelanggan, perkumpulan bisnis, dan kegiatan lainnya dalam industry yang sama adalah cara lain yang baik untuk memperoleh pengetahuan itu. Wirausahawan yang cerdik bergabung dalam asosiasi perdagangan industry dan menghindari perhelatan perdagangan untuk mengumpulkan informasi yang berguna dan menjalin hubungan dengan orang- orang penting sebelum membuka pintu untuk sukses.
Sebelum mendairikan Executive Temporaries, Suzane Clifton menghubungi wirausahawan lain dalam bisnis jasa tenaga kerja musiman (yang jarak cukup jauh agar terhindar dari pesaing) untuk mengetahui”apa yang diperlukan untuk menjalankan bisnis jenis ini .”dia mendapatkan petunjuk yang sangat berharga dan factor- factor kunci yang diperlukan agar berhsail. Sekarang perusahaannya telah menjadi pemimpin industrinya. [28](90)
Wirausahawan yang berhasil bagaikan karet busa menyerap sebanyak mingkin pengetahuan dari berbagai sumber.


2.     Mengenbangkan rencana bisnis yang solid
Untuk semua wirausahawan, rencana bisnis yang ditulis dengan baik adalah bahan yang sangat penting untuk keberhsailan bsisbis. Tanpa rencana bisnis yang matang, perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas. Sejauh ini yang cenderung menjadi orang-orang yang bertindak, sering kali terjun langsung kedalam suatu bisnis tanpa mempersiapkan rancana tertulis yang mendasari esensi dari  bisnis tersebut. Sayangnya, kebanyakan wirausahawan tidak meluangkan waktu yang memadai untuk membuat encana bisnis yang kokoh. Rencana bisnis memungkinkan wirausahaan untuk mengganti asumsi yang kadang-kadang salah dengan fakta-fakta sebelum mengambil keputusan untuk terjun kebisnis. Proses perencanaan memaksa wirausahaan untuk bertanya kemudian menjawab beberapa pertanyaan yang sukar, menantang, dan amat penting.
3.     Mengelola Sumber Daya Keuangan
Pertahan terbaik untuk menghadapi persoalan keuangan adalah dengan mengembangkan system informasi peraktis dan kemudian mengguanakannya untuk mengambil keputusan bisnis. Tidak ada wirausahawan yang dapat mengendalikan bisnisnya tanpa mengetahui kesehatan keuangannnya.
Sumber daya keuangan yang paling berharga untuk perusahaan kecil adalah uang tunai. Memang menghasilkan laba itu penting untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, tapi perusahaan harus memili uang tunai dalam jumlah yang cukup untuk membayar tagihan dan kewajiban lainnya. Bebrapa wirauhawan mengandalkan pertumbuhan pejualan untuk menutupi kebutuhan dana perusahaan, tetapi hal ini hamper tidak pernah terjadi. Perusahan yang sedang tumbuh biasanya memrlukan lebih banyak uang tunai daripada yang dihasilkannya dan semakin besar pertumbuhannya, semakin banyak pula menghabiskan uang !sejarah bisnis dikotori oleh perusahaan- perusahaan yang gagal, yang para pendirinya tidak mengetahui berapa banyak uang tunai yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh bsinis, seolah- olah meraka yakin bahwa “masih banyak lagi yang akan masuk”.
4.     Memahami laporan keuangan
setiap pemilik perusahaan harus mengandalkan catatan dan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya. Hampir selalu catatan- catatan ini hanya digunakan untuk keperluan pajak dan tidak dimanfaatkan sebagai alat pengendali yang vital.
Jika analisis dan ditafsirkan dengan benar, laporan- laporan keuangan ini merupakan indikator- indikator yang dapat dipercaya mengenai kesehatan perusahaan kecil. Laporan- laporan ini cukup membantu dalam memberi peringatan adanya masalah.
  1. Belajar mengelola orang secara efektif
Apa pun jenis bisnis yang anda luncurkan, anda harus belajar mengelola orang. Setiap bisnis bergantung pada pondasi karyawan yang terlatih dan termotivasi. Tidak ada pemilik perusahaan yang dapat mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Orang- orang yang diperkerjakan oleh wirausahawan pada akhirnya menentukanseberapa jauh perusahaan akan berkembang- atau seberapa dalam perusahaan akan jatuh. Meskipun demikian, merekrut dan mempertahankan korpskaryawan yang bermutu bukanlah tugas yang mudah. Persoalan ini selalu menjadi tantangan bagi setiap pemilik perusahaan kecil. “pada akhirnya, sumber daya paling dominan yang dpat dipertahankan adalah mutu orang- orang yang anda miliki, “ kata seseorang pakar bisnis kecil.[29]
6.     Jaga kondisi anda
            “melalui bisnis seperti lari meraton. Bila anda secara fisik dan mental tidak siap, sebaiknya anda mengerjakan hal yang lainnya saja, “ kata seorang konsultan bisnis. [30](93) keberhasilan bisnis anda akan bergantung pada keberadaan dan perhatian anda secara terus menerus, oleh sebab itu anda perlu memantau kesehatan anda secara cermat. Stres merupakan masalah utama, terutama bila tidak dikendalikan.
            Wirausahawan yang sukses menyadari bahwa aset mereka yang paling berharga adalah waktu, dan mereka belajar untuk mengelolanya secara efektif agar diri sendiri dan perusahaannya menjadi lebih peroduktif. Tentu saja, semuanya tidak akan mungkin terjadi tanpa gairah- gairah terhadap bsinis, produk dan jasa, pelanggan, dan komunitas mereka. Gairah merupakan hal yang menyebabkan wirausahawan yang gagal bersedia bangkit, mencoba lagi, dan berhsial menuju puncak. 
 


BAB II. Dalam Pikiran Orang Yang Berjiwa Usaha:Dari Ide Menjadi Kenyataan

A.KREATIFITAS,INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN
 INOVATIF
1. Pengertian Inovatif
Orang yang sudah terjun dalam dunia bisnis harus mempunyai jiwa dan semangat kewirausahaan untuk mendukung keberhasilan dalam bisnisnya. Oleh karena itu sangat diperlukan orang-orang yang bersifat kreatif dan inovatif.Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat dijual dan merupakan hal atau terobosan baru.Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausahawan merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.Contoh :Seorang wirausaha bergerak dalam bidang jasa boga yang ingin sukses selalu berusaha berinovatif dalam hal bentuk, rasa, kemasan, atau bahan baku yang dipakai, dan lain-lain.
2. Pentingnya Inovatif
Apabila wirausahawan ingin sukses dan terus dapat menjalankan usahanya, ia harus membuat produk-produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru sebab dalam dunia bisnis pada zaman sekarang produk-produk dan pelayanannya tanpa adanya inovatif tidak akan berkembang dan tidak akan mungkin sukses dalam berwirausaha. Keterlambatan berinovasi dalam produk dan pelayanan akan mengakibatkan kegagalan bagi seorang wirausaha. Dengan adanya bisnis akan membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph Schumpeter).
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, antara lain :
a. Berorientasi kepada tindakan untuk selalu berinovasi.
b. Membuat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat    dipahami serta dikerjakan.
c. Memulai membuat produk dengan inovatif yang terkecil.
d. Menentukan tujuan dalam berinovatif.
e. Menjalankan uji coba dan revisi.
f. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman.
g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan dalam berinovatif.
h. Menghargai karyawan yang mempunyai gagasan dalam berinovatif.
i. Mempunyai keyakinan dan bekerja dengan penuh inovatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan inovatif seseorang wirausahawan adalah keinginan untuk berprestasi, pemasaran, resiko, pendidikan, pengalaman dan lain sebagainya. Adanya inovatif yang berasal dari orang lain akan memicu seseorang untuk berusaha agar bisnisnya berhasil.
3. Menerapkan Kemampuan Berinovatif
Seorang wirausahawan yang berinovatif tinggi dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi tersebut menjadi bekal penting bagi keberhasilan di dalam berwirausaha. Menurut Koratko (1955), ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif, yaitu :
a. Invensi (penemuan) merupakan penemuan produk atau jasa yang merupakan proses yang benar-benar baru.Contoh : Penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, penemuan pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell, lampu pijak oleh T.A. Edison.
b. Ekstensi (pengembangan) merupakan pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa, atau proses yang ada. Contoh : Pengusaha restoran MC. Donald’s yaitu Raynoc.
c. Duplikasi (penggandaan) merupakan replikasi kreatif atas konsep yang telah ada.
Contoh : Walmart (Departement Store).
d. Sintesis merupakan kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru. Contoh : Merril Lyuch (Lembaga Keuangan) dan Fred Smith (Federal Express).
Faktor-faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif menurut James Brian Quinn (1945) adalah sebagai berikut :
a.       Iklim dan visi
Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas, serta memberi dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovatif.
b.      Orientasi pasar
Perusahaan yang inovatif melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada di pasar.
c.       Organisasi yang tetap datar dan kecil
Kebanyakan perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang terkecil.
d.      Proses belajar interaktif
Di dalam suatu lingkungan yang inovatif, proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan.Dalam hubungan dengan bisnis, inovasi dapat dilakukan dengan terhadap :
- Produk, seperti : design/bentuk, corak/warna, rasa, ukuran, manfaat, keunggulan, kemudahan penggunaan.
- Atribut produk, seperti : harga, distribusi, kemasan, merk, promosi, pelayanan dan cara pembelian.



B. KREATIVITAS
 Pengertian Kreativitas
Nasib buruk dan sial jangan sampai kita biarkan mengganggu pikiran kita. Arahkan pandangan kita pada masa depan yang gemilang. Kegelapan yang suram harus kita ubah menjadi lebih cerah, produktif, dan penuh kreatif. Cara berpikir positif mengarahkan pada hal-hal yang baik dan sesuatu yang buruk itu harus dipandang sebagai pengalaman dan guru yang terbaik. Cara berpikir demikian kita katakan cara kreatif dan produktif.Dengan demikian apa yang dimaksud dengan kreativitas kreatif itu ? Conny Setiawan (1984) menjelaskan kreativitas adalah sebagai berikut :
  • Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk yang baru.
  • Kreativitas kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
    Menurut A. Roe ( Kao.1989:15-16) manusia kreatif mempunyai ciri-ciri :
1.      Keterbukaan dalam pengalaman,
2.      Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
3.      Keingintahuan,
4.      Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan,
5.      Dan menerima perbedaan,
6.      Percaya pada diri sendiri,
7.      Tekun,
8.      Berani mengambil resiko,
9.      Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok.
E. Ugene Raudsepp, (1983, Profile of the Creative Individual, Creative Computing) menambahkan syarat-syarat seorang disebut kreatif, antara lain :
  1. sensitivitas kepada persoalan,
  2. kesiapan dan kemampuan untuk menghasilkan sejumlah ide-ide besar,
  3. fleksibilitas
  4. keaslian
  5. mau mendengarkan perasaan-perasaan orang lain
  6. keterbukaan terhadap fenomena di bawah sadar
  7. motivasi
  8. bebas dari ketakutan atas kegagalan
  9. kemampuan untuk berkonsentrasi
  10. berpikir dengan berbagai image
  11. kepandaian memilih

Inisiatif, Gagasan, dan Inovasi serta Karya dan Kreativitas
Inisiatif merupakan tindakan awal dalam memulai suatu pekerjaan. Inisiatif dapat dikembangkan melalui pengembangan daya inisiatif. Suatu inisiatif akan efektif apabila dibarengi dengan disiplin, sesuai dengan norma moral yang berlaku. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang tidak berbuat apa-apa walaupun dia tahu tentang berbagai hal, seperti tidak atau enggan mencoba suatu usaha yang sebenarnya sudah diketahuinya disebabkan oleh kurang percaya diri, malas atau terbiasa apatis. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan menggunakan gagasan terhadap produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.  Inovasi merupakan komersialisasi berbagai perpaduan komponen-komponen dan material-material baru, proses baru, membuka pasar baru, dan introduksi bentuk-bentuk baru organisasi.  Inovasi ala Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian, yaitu technical world and business world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi. Namun, manakala bisnis terlibat di dalamnya maka upaya itu disebut inovasi.Drucker (1998) dalam Kadjatmiko & Gana (2001) berpandangan bahwa inovasi sesungguhnya bersumber pada sesuatu yang eksis di perusahaan dan dari luar perusahaan. Drucker (1998) dalam Kadjatmiko & Gana (2001) menyatakan inovasi yang efektif adalah yang sederhana, fokus, menerima apa yang dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari yang kecil dan desain aplikasi yang hati-hati. 
Sedangkan kreativitas adalah karya yang merupakan hasil dari pemikiran dan gagasan. Ada rangkaian proses yang panjang dan harus digarap terlebih dahulu sebelum suatu gagasan berhasil menjadi suatu karya. 
1. Tahapan kreativitas terdiri atas: 
2. fiksasi (pengikatan, pemantapan);
3. formulasi gagasan; 
4. penyusunan rencana dan program tindakan; 
5. tindakan nyata.
Menurut (Drucker, 1983) dalam Purnomo 1999, ciri utama wirausahawan adalah mereka yang selalu mencari perubahan, berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta memanfaatkannya sebagai peluang serta mampu memilih dan mengambil keputusan alternatif yang paling tinggi produktivitasnya. Terdapat sembilan ciri pokok keberhasilan dan bukan merupakan ciri-ciri pribadi (personal traits) Ciri-ciri tersebut adalah berikut ini:
  1. Dorongan berprestasi yang tinggi. 
  2. Bekerja keras dan tidak tinggal diam.
  3. Memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa. 
  4. Bertanggung jawab penuh. 
  5. Berorientasi pada imbalan yang wajar. 
  6. Optimis.
  7. Berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented). 
  8. Mampu mengorganisasikan.
  9. Berorientasi pada uang.
Hakikat Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas merupakan salah satu aset organisasi yang terbesar di tempat kerja, misi setiap kegiatan dan pusat keberhasilan organisasi (Kilby, 2001). Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kreativitas merupakan esensi dan orientasi pengembangan sumber daya manusia (Dharma dan Akib, 2004b). Kreativitas dapat mencirikan perkembangan dan keunggulan daya saing organisasi (Ford dan Gioia, 2000). Kreativitas merupakan ramuan dalam pelayanan publik, pengembangan produk dan strategi serta berbagai proses dan perilaku yang lebih baik, unik, baru, asli, berbeda atau bermanfaat. Kreativitas mendasari semua praktik organisasi tanpa memandang rutinitasnya (DeGraff, 2003). Kreativitas terlihat melalui gagasan, produk, pelayanan, usaha, mode atau model baru yang dihasilkan dan perilaku yang diperankan oleh individu, kelompok dan organisasi. Tujuan akhir pengembangan kreativitas dalam organisasi ialah menciptakan berbagai bentuk nilai (manfaat), termasuk pertumbuhan, produktivitas, efektivitas, efisiensi dan inovasi. Sejumlah pakar sepakat bahwa kreativitas merupakan salah satu dimensi pengukuran kinerja organisasi selain efisiensi, efektivitas dan kepuasan kerja (Kasim, 1998; Scott dalam Eoh, 2001; French et al, 2000). Kreativitas bersifat alamiah, dapat dikembangkan dan berlangsung seumur hidup (Kilby, 2001; Akib, 2005).
            Pada mulanya, kreativitas hanya dipahami sebagai proses berpikir dengan menggunakan teknik berpikir kreatif (Ivanyi dan Hoffer, 1999). Kreativitas diartikan sebagai proses menggunakan imajinasi dan keahlian untuk melahirkan gagasan baru, asli, unik, berbeda atau bermanfaat (Couger, 1996; Linberg, 1998; Oldham dan Cummings, 1996). Saat ini, kreativitas juga dipahami sebagai kemampuan melahirkan, mengubah dan mengembangkan gagasan, proses, produk, mode, model dan pelayanan serta perilaku tertentu. Dalam definisi kreativitas terkandung ciri keaslian (baru, tidak lazim, tidak terduga) dan potensi utilitas (berguna, baik, adaptif, sesuai) gagasan, produk, mode atau model dan proses yang dihasilkan serta perilaku yang diperankan oleh aktornya. Ciri kreativitas dideskripsikan dalam pendekatan atau model 4-P Kreativitas, yakni Produk, Proses, Person (perilaku individu dan kelompok) dan Pers (lingkungan) kreatif (Bostrom dan Nagasundaram, 1998; Barlow, 2000; Henry, 1991).
            Fokus tulisan ini diarahkan pada person atau perilaku individu dan kelompok kreatif dalam menciptakan produk, proses dan pers atau lingkungan kreatif. State of the science kreativitas (Anderson et al, 2003) termasuk ke dalam bidang studi manajemen sumber daya manusia (Dharma dan Akib, 2004b; Timpe, 2000) dan perilaku organisasi (Szilagyi Jr dan Wallace Jr, 1990; Robbins, et.al. 1994) yang dikaji pada tingkat individu, kelompok dan organisasi. Perspektif tersebut diakui oleh Boon (1997) bahwa fenomena kreativitas dan proses kreatif merupakan objek kajian yang sangat luas, namun sedikit sekali hasil penelitian ilmiah dalam areal transfer konsep kreativitas ke dalam perilaku organisasi, sementara kreativitas dan proses kreatif sangat krusial bagi pengembangan individu, tim, organisasi dan masyarakat.
                 



C. PEMIKIRAN KREATIF

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi otak manusia dibagi dua bagian, yaitu fungsi otak sebelah kiri dan otak sebelah kanan. Setiap bagian otak memiliki fungsi spesifik dan menangkap informasi yang berbeda. Fungsi bagian otak yang satu lebih dominan dari pada bagian yang lain. Fungsi otak sebelah kiri dikendalikan secara linear (berfikir vertikal), sedangkan otak sebelah kanan lebih mengandalkan pemikiran lateral. Otak sebelah kiri berperan menangkap logika dan simbol-simbol, sedangkan sebelah kanan lebih menangkap hal-hal yang bersifat intuitif dan emosional. Otak sebelah kanan menggerakkan pikiran lateral dan meletakkannya pada jiwa proses kreatif. Menurut Zimmer (1996), untuk mengembangkan keterampilan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kiri, sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif, digunakan otak sebelah kanan, ciri-cirinya :
1.      Selalu bertanya, “apa ada cara yang lebih baik?’
2.      Selalu menantang kebiasaan, tradisi, dan rutinitas.
3.      Berefleksi/merenungkan dan berpikir dalam.
4.      Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perspektif yang berbeda.
5.      Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu jawaban yang benar.
6.      Melihata kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai kesuksesan.
7.      Mengorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovatif.
8.      Memiliki keterampilan “helikopter” yaitu kemempuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.

Dengan mengguakan otak sebalah kiri, menurut Zimmerer (1996:76), ada tujuh langkah proses kreatif [31]:
Tahap 1 : Persiapan. Persiapan menyangkut kesiapan untuk berpikir kreatif, dilakukan dalam bentuk pendidikan formal, pengalaman, magang, dan pengalaman belajar lainnya. Pelatihan merupakan landasan untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi. Bagaimana kita dapat mamperbaiki pikiran agar dapat berpikir kreatif? Zimmerer mengemukakan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat berpikir kreatif yaitu :
1.      Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasai selalu ada peluang untuk dapat dipelajari.
2.      Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki karena bidang lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan sebagai peluang inovasi.
3.      Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4.      Himpunan artikel-artikel yang penting.
5.      Temui profesional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan persoalan.
6.      Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7.      Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain.

Tahap 2 : Penyelidikan. Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan. Seseorang dapat mengembangkan pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang; seseorang pertama-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya. Misalnya, seorang pedagang tidak bisa menghasilkan ide-ide baru jika ia tidak mengetahui konsep atau komponen dasar tentang perdagangan.

Tahap 3 : Transformasi. Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengindentifikasi persamaan dan perbedaan tentang yang ada tentang informasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data dan kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan kejadian yang beraneka ragam.
            Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan transformasi informasi kedalam ide, yaitu :
1.      Evaluasi bagian-bagian situasi selama beberapa saat, cobalah ambil gambaran luasnya.
2.      Susun kembali unsur-unsur situasi itu. Disamping melihat komponen-komponen masalah/isu dalam susunan dan perspektif yang berbeda, kita harus mampu melihat perbedaan dan persamaan secara cermat.
3.      Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi tertentu, ingat bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan dicapai.
4.      Lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa-gesa dalam memecahkan persoalan atau mencari peluang.

Tahap 4 : Penetasan. Penetsan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi.
            Meningkatkan tahap inkubasi dalam proses berpikir kreatif dapat dilakukan dengan cara yaitu :
1.      Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan masalah atau peluang secara keseluruhan sehingga kita dapat berpikir di bawah sadar.
2.      Sediakan waktu untuk mengkhayal. Meskipun mengkhayal seolah-olah melakukan sesuatu yang tidak berguna, tetapi khayalan merupakan bagian terpenting dari proses kreatif.
3.      Santai dan bermain secara teratur. Anda dapat berpikir kreatif dengan ide-ide besar pada waktu bermain atau santai. Ide-ide besar sering muncul pada waktu bermain golf, mendengar musik, di kebun/taman, atau di tempat tidur.
4.      Berkhayal tentang masalah atau peluang. Memikirkan berbagai masalah sebelum tidur merupakan cara efektif untuk mendorong pikiran anda bekerja sewaktu tidur.
5.      Kejarlah masalah atau peluang dalam lingkungan mana pun.

Tahap 5 : Penerangan. Penerangan akan muncul dalam tahap penetasan yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelum muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kretif dan inovatif.

Tahap 6 : Pengujian. Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe, dan aktivitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.

Tahap 7 : Implementasi. Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktek bisnis.
            Roger Von Oech dalam bukunya Whack on the Side of the Head, mengindentifikasi sepuluh kunci mental dari kreatifitas atau hambatan-hambatan, yang :
1.      Searching for the “right” answer, yaitu berusaha menemukan hanya satu jawaban atau satu solusi yang benar dalam memecahkan suatu masalah dan tidak terbiasa dengan beberapa jawaban atau pandangan yang berbeda.
2.      Focusing on “being logical” yaitu berfokus pada pemikiran secara logika, tidak bebas berpikir secara nonlogika dengan imajinasi dan berpikiran kraetif. Padahl, dengan berkreasi (intuisi dari Von Oech), kita dapat berpikir bebas tentang segala sesuatu yang berbeda dan bebas berpikir secara nonlogika, khususnya dalam fase berpikir kreatif.
3.      Blindly following the rules, yaitu berlindung pada aturan yang berlaku. Kreatifitas sangat bergantung pada kemampuan yang tidak kaku terhadap aturan sehingga dapat melihat cara-cara baru untuk mengerjakan sesuatu.
4.      Constantly being practical, yaitu hanya terikat pada kehidupan praktis yang membatasi ide-ide kreatif.
5.      Viewing play as frivolous, yaitu menganggap bahwa bermain adalah sesuatu hal yang tidak menentu. Padahal, anak-anak dapat belajar dari bermain, yaitu dengan menciptakan cara-cara baru dalam memandang sesuatu yang lama dan belajar tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Wirausaha bisa belajar dengan mencoba pendekatan dan penemuan baru. Kreatifitas dapat diciptakan apabila wirausaha mau belajar dari permainan. Seseoramg yang memandang permainan sebagai hal yang sia-sia cenderung terbatas untuk dapat berpikir kreatif.
6.      Becoming everly specialized, yaitu terlalu spesialisasi. Spesialisasi membatasi kemampuan untuk melihat masalah lain, sedangkan orang yang berpikir kreatif cenderung bersifat eksploratif dan selalu mencari ide-ide di luar bidang spesialisasi.
7.      Avoiding ambiguity, menghindari ambiguitas merupakan hambatan untuk berpikir kreatif. Padahal, ambiguitas bisa menjadi kekuatan yang mendorong kreatifitas dan mendorong untuk berpikir sesuatu yang berbeda. Karena itu, menghindari ambiguitas merupakan hambatan berpikir krearif.
8.      Fearing looking foolish, yaitu takut dianggap bodoh. Orang kadang-kadang tidak mau melakukuan hal baru atau berpikir berbeda dari orang lain karena khawatir dianggap bodoh. Takut terlihat/dianggap bodoh merupakan salah satu penghalang dari pemikiran kreatif.
9.      Fearing mistakes and failure, yaitu takut menghadapi kesalahan dan kegagalan. Orang kreatif menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru pasti membawa kegagalan. Namun demikian, mereka melihat kegagalan bukanlah suatu akhir dari segala sesuatu, tetapi merupakan pengalaman belajar untuk meraih sukses. Thomas Edison, misalnya, sebelum meraih sukses untuk membuat bola lampu menyala, telah melakukan eksperimen sebanyak 1.800 kali. Seperti halnya Thomas Edison, wirausaha dapat belajar dari kegagalan. Belajar dari kegagalan merupakan bagian terpenting dari proses barpikir kreatif. Kuncinya, kegagalan adalah tolak ukur untuk meraih sukses. Oleh karena itu, takut terhadap kegagalan merupakan bagian hambatan untuk berpikir kreatif.
10.  Believing that “I’m not cretive, yaitu setiap orang berpotensi untuk kreatif. Ketidak percayaan diri terhadap potensi yang dimiliki merupakan hambatan barpikir kretif.

D. HALANGAN BAGI KREATIVITAS
Hambatan utama yang dihadapi untuk berpikir kreatif adalah adanya pembatasan-pembatasan dalam berpikir. Pembatasan-pembatasan tersebut adalah pembatasan situasi dan pembatasan mental. Pembatasan situasi adalah pembatasan yang nyata misalnya keterbatasan uang, umur, waktu, fisik, pendidikan dan norma dalam masyarakat. Semua itu adalah fakta yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang. Pembatasan mental adalah pikiran-pikiran yang membatasi proses berpikir kreatif seseorang. Misalnya kekhawatiran tentang dana terbatas, waktu yang tidak cukup, pihak lain yang enggan membantu dan sebagainya.

E. CARA MENINGKATKAN PROSES KREATIFITAS
Banyak hal dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha. Diantaranya sebagai berikut :
a.       Menggunakan akal
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analisis terhadap pengetahuan, evaluasi, dan tahap-tahap implementasi. Jadi seorang wirausaha yang ingin lebih kreatif, syaratnya harus melatih diri dan mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan usaha.
b.      Hapus perasaan ragu-ragu
Penghambat pemikiran kreatif diantaranya ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide positif. Oleh karena itu agar kreativitas seseorang calon wirausaha dapat berkembang maka hapuslah perasaan ragu-ragu itu dan berpikirlah secara positif.
c.       Mengenali lingkungan
Untuk membantu meningkatkan kreativitas para calon wirausaha dapat dilakukan dengan cara pandang yang statis terhadap lingkungan yang telah ada. Caranya adalah wirausaha mengenali hubungan yang baru dan berbeda.
d.      Mengembangkan perspektif fungsional
Seorang wirausaha yang kreatif akan dapat melihat teman-temannya, sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menjelaskan serta menyelesaikan suatu pekerjaanya.
F. PROSES KREATIVITAS
            Proses kreativitas merupakan syarat utama munculnya kewirausahaan. Proses krativitas merupakan proses pembangkitan ide dimana individu maupun kelompok berproses menghasilkan yang lebih baru dengan lebih efektif dan efisien pada suatu system. Asfek penting pada kretivitas adalah manusia dan proses. Manusia merupakan pelaku yang menentukan proses berjalan dan yang menentukan solusi permasalahan. Proses adalah aktivitas yang didisain untuk menemukan solusi. Proses tidak selalu sama dan pendekatanpun ada kalanya berbeda. Berpikir kreatif seorang calon atau wirausaha dapat digambarkan sebagai berikut[32]:

1.      Akumulasi Pengetahuan
Kesuksesan sebuah kreativitas berhubungan dengan kemampuan pengamatan dan pencarian informasi. Wirausaha mau dan mampu belajar, melihat, membaca dan berbicara dengan rekan kerja, menghadiri pertemuan professional, workshop dan pelatihan sesuai dengan minat calon atau wirausaha. Akumulasi pengalaman dan pendidikan selama periode akan mampu meningkatkan kemampuan kreativitas wirausaha. Koratko& hotgetts, 2007 memberi petunjuk praktis bagi calon atau wirausaha guna meningkatkan kreativitas:
a.       Membaca berbagai media sesuai dengan usaha yang akan atau sedah dilakukan.
b.      Bergabung dengan kelompok propesional dan atau asosisasi kelompok usaha.
c.       Memiliki kemampuan untuk pertemuanprofesional dan seminar.
d.      Bertanya tentang segala hal pada semua orang tentang usaha, bisnis yang dilakukan.
e.       Scanning majalah, surat kabar dan jurnal, artikel yang berhubungan dengan bisnis yang ditekuni.
f.       Membngun perpustakaan sederhana untuk referensi dimasa yang akan datang yang bias dibaca kembali ketika sebuah permasalahan muncul.
g.      Gelalu mencari informasi yang tepat yang berhubungan dengan bisnis yang ditekuni.

2.      Proses Inkubasi
Kreativitas individu mencul dengan melihat langsung proses kegiatan usaha yang sejenis atau berhubungan (related). Dengan melihat langsung akan bias mengetahui  proses bisnis yang diketahui sebenarnya. Beberapa step yang dapat dilakuakan calon atau wirausaha guna mempercepat proses inkubasi:
a.       Secara rutin melihat aktivitas dan melakuakan proses secara bersama atau menggambar produk yang dihasilkan.
b.      Memecahkan persoalan yang terjadi dalam amtivitas bisnis tersebut.
c.       Bermain, seperti olah raga, puzzles atau games.
d.      Memikirkan proyek dan permasalahan sebelum tidur.
e.       Melakukan perenungan terhadap permasalahan yang terjadi.
f.       Kembali kepada rileksasi kepermasalahan dasar.

3.      Ide,Gagasan
Proses ide gagasan adalah menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari pencarian yang terus-menerus. Ide dan gagasan adakalanya mencul bersama dan akumulasi pengetahuan dan proses inkubasi. Beberapa langkah yang bias dilakukan untuk mempercepat ide dan gagasan[33]:
a.       Membayangkan dan memimpikan (day dream) bisni yang ditekuni.
b.      Praktikkan dengan hobi.
c.       Bekerja diluar maupun di dalam kantor.
d.      Ambil permasalahan dan pecahkan.
e.       Baca media, surat kabar yang berhubungan dengan permasalahan.
f.       Ambil keputusan dan kerjakan.

4.      Implementasi dan Evakuasi
Proses implementasi dan evakuasi merupakan proses yang sulit dan berhubungna pelaksanaan ide dan evakuasi terhadap ide yang terwujudkan dalam dunia nyata. Sukses seseorang wirausaha adalah ketika ide yang dilaksanakan dapat berhasil dan sesuai dengan keinginan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk proses imlementasi dan evakuasi:
a.       Belajar sendiri tentang proses perencanaan bisnis dan semua yang berhubungan dengan bisnis yang ditekuni.
b.      Tes ide dengan orang yang memiliki pengetahuan yang sama
c.       Letakkan pilihan dengan intuisi dan pengetahuan.
d.      Pelajari proses penjualan.
e.       Belajar tentang kebijakan organisasi dan praktik bisnis
f.       Dengan saran dari rekan, pelanggan dan kolega
g.      Memunculkan permasalahan lain yang berhubungan dengan implementasi dan tantangan ide yang telah dilakukan.




TEKNIK MENINGKATKAN PROSES KREATIF
Beberapa tim yang bekerja bersama-sama biasanya dapat menghasilkan lebih banyak ide kreatif. Empat teknik yang biasanya berguna untuk meningkatkan kualitas ide kreatif dalam kelompok adalah curah gagasan, pemetaan pikiran, TRIZ, dan membuat prototype cepat.
Curah Gagasan
            Proses kreatif di mana sekelompok kecil orang berinteraksi dengan struktur yang sangat sedikit, dengan tujuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan imajinatif sebanyak mungkin disebut curah gagasan (brainstorming). Tujuannya adalah untuk menciptakan atmosfer yang terbuka dan kondusif agar anggota kelompok leluasa “ mengemukakan “ ide. Partisipan harus mengemukakan setiap ide yang muncul di benaknya tanpa mengevaluasi atau mengkrtik ide tersebut. Sewaktu anggota – anggota kelompok berinteraksi, setiap ide memicu munculnya ide lain, dan pembentukan ide menjadi menular. Agar sesi curah gagasan sukses, wirausahawan harus mengikuti panduan berikut ini:
·         Pastikan ukuran kelompok tetap kecil-hanya terdiri dari lima hingga delapan orang. Pendiri Amazon, Jeff Bezos, menggunakan “aturan dua pizza” – jika sebuah kelompok curah gagasan dapat memakan dua pizza, maka sekelompok itu terlalu besar.
·         Masukan orang – orang dengan berbagai latar belakang ilmu dan perspektif. Di Joe Design Inc., sebuah perusahaan desain yang sukses, setiap karyawan dalam perusahaan kecil tersebut mengambil bagian dalam sesi curah gagasan. “ Kami mengajak semua orang dari bagian administrasi sampai manajer kantor mereka memandang hal-hal yang sama sekali berbeda dengan kami,” kata Joe Rai, salah satu pendirinya.
·         Jabatan dalam perusahaan dan afiliasi departemen tidak boleh diterapkan. Setiap anggota kelompok curah gagasan harus dipandang sejajar.
·         Berikan masalah yang telah dirumuskan dengan jelas kepada kelompok tersebut, tetapi jangan mengungkapkan masalah sebelum waktunya. Jika tidak, para partisipan akan membahas ide mereka, mengkritik, dan terlibat dalam kegiatan lainnya yang menghamba kreativitas. Rumuskan masalah tersebut dalam bentuk pertanyaan “ Mengapa, ” “ Bagaimana, ” atau “ Apa ”.
·         Batasi waktu sesi 40 sampai 60 menit. Lebih dari itu, partisipan menjadi bosan, dan kreativitas akan berkurang karena curah gagasan adalah aktivitas yang intens.
·         Lakukan kunjungan lapangan. Kunjungi lokasi masalah jika memungkinkan. Penelitian menunjukan bahwa ketika tim curah gagasan mengunjungi lokasi terjadinya masalah, ide – ide yang dihasilkan akan lebih banyak dan lebih baik.
·         Tunjuk seseorang ( sebaiknya yang bukan termasuk partisipan curah gagasan ) untuk mencatat. Pencatat harus menuliskan setiap ide dalam flip chart atau papan sehingga setiap orang dapa membacanya.
·         Gunakan pola duduk yang mendukung komunikasi dan interaksi ( misalnya, pengaturan berbentuk lingkaran atau U ).
·         Buang logika jauh – jauh. Sesi curah gagasan terbaik adalah dengan bermain – main.
·         Dukung seluruh ide dari tim, bahkan ide liar dan ekstern sekalipun. Jangan membiarkan partisipan memperbaiki ide mereka. Ide yang awalnya terlihat gila sekalipun tidak hanya dapat menimbulkan kreativitas kelompok, tetapi ide – ide tersebut dapat juga memicu penyebaran kreativitas kelompok dengan cepat sekali. Selain itu, kelompok sering kali dapat memoles beberapa ide gila ini menjadi solusi yang praktis dan kreatif!
·         Kuantitas ide harus lebih ditekankan daripada kualitas ide. Nantinya akan ada banyak waktu untuk mengevaluasi ide yang dihasilkan. Di Ideo Inc,. perusahaan desain Silicon Valley, kelompok curah gagasan mengeluarkan paling tidak 150 ide selama sesi 30 sampai 40 menit. Ketika seorang ahli kimia Linus Pauling menerima Nobel keduanya, seseorang bertanya mengenai cara ia bias mendapatkan begitu banyak ide bagus. Pauling hanya menjawab, “ Saya mengeluarkan banyak ide ”.
·         Larangan evaluasi atau kritikan terhadap setiap ide selama sesi curah gagasan. Tidak ada ide yang tidak baik. Kritikan akan langsung menghentikan proses kreatif!
·         Dukung partsipan untuk menggunakan “ ide boncengan ”, yaitu menemukan ide baru berdasarkan ide yang telah disarankan. Kadang – kadang beberapa solusi terbaik adalah yang membonceng dari ide – ide yang lain.
·         Beranikan untuk membayangkan hal – hal yang tidak masuk akal. Ide kreatif sering kali muncul ketika orang tidak menggunakan pikiran konvensionalnya dalam memikirkan berbagai solusi yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Pemetaan pikiran
            Alat lainnya yang berguna untuk memicu kreativitas adalah pemetaan pikiran, perluasan dari curah gagasan. Satu kekuatan pemetaan pikiran adalah bahwa teknik ini mencerminkan cara otak bekerja yang sebenarnya. Otak melompat dari satu id eke ide lain, bukannya mengeluarkan ide dalam model linier. Pemetaan pikiran ( mind-mapping ) adalah teknik grafis yang mendorong pemkiran kedua sisi otak, secara visual memperagakan berbagai macam hubungan antar – ide, dan meningkatkan kemampuan untuk memandang masalah dari berbagai sisi.
            Proses pemetaan pikiran bekerja seperti ini:
·         Mulai dengan menulis atau membuat sketsa gambar yang menyimpulkan masalah atau bidang focus di tengah-tengah selembar kertas kosong yang besar. Tony Buzan, penggagas teknik pemetaan pikiran, menyarankan untuk menggunakan kertas buku besar atau menutup seluruh dinding dengan kertas untuk membentuk sikap terbuka terhadap kreativitas.
·         Tulis setiap ide yang muncul dalam benak Anda, hubungkan setiap ide kepada gambar atau kata yang ada di tengah dengan sebuah garis. Ide cukup ditulis dengan kata kuncinya atau simbolnya. Bekerja secepat mungkin selama tidak lebih dari 20 menit, semampu mungkin tangkaplah gelombang ide yang muncul dalam otak Anda. Sama seperti pada curah gagasan, jangan mengevaluasi kualitas ide Anda, tuangkan saja ide Anda pada kertas tersebut. Buat ide baru di belakang ide yang telah ada dalam kertas tersebut, hubungkan ide tersebut pada symbol di tengah. Anda akan dapat mengatur ide Anda kemudian.
·         Ketika aliran ide melambat, berhenti! Jangan mencoba memaksa kreativitas.
·         Biarkan benak Anda beristirahat untuk beberapa menit dan kemudian mulai memadukan ide – ide dengan tema serupa atau untuk mengelompokkan ide menjadi himpunan yang berkaitan. Sewaktu Anda mengatur pikiran Anda, carilah hubungan baru di antara ide Anda. Kadang – kadang otak memerlukan waktu untuk memproses ide dalam peta pikiran. (ingatlah langkah inkubasi dalam proses kreatif). Menjauhlah dari peta pikiran dan masalahnya untuk beberapa menit atau beberapa jam akan menghasilkan beberapa ide baru atau hubungan baru di antara ide – ide itu. Seorang wirausahawan menciptakan format untuk rencana bisnis perusahaannya dengan pemetaan pikiran, bukannya dengan garis besar linier biasa. Ketika selesai, ia tidak hanya tahu apa yang harus ia cakupkan dalam rencananya, tetapi ia juga memiliki gambaran yang jelas mengenai urutan elemennya.
TRIZ
            Pada tahun 1946, Genrich Altshuller, seorang perwira angkatan laut berusia 22 tahun di bekas Negara Uni Soviet, mengembangkan sebuah proses yang di beri nama TRIZ ( diucapkan ‘trees” ) berdasarkan akronim frasa Rusia yang jika diterjemahkan berarti teori pemecahan masalah yang berdaya cipta ( theory of inventive problem solving ). TRIZ adalah pendekatan sistematis yang didesain untuk membantu masalah teknis apa saja, dari mana pun sumbernya. Tidak seperti curah gagasan dan pemetaan pikiran, yang merupakan aktivitas otak kanan, TRIZ adalah aktivitas otak kiri yang bersifat sains dan merupakan proses bertahap yang didasarkan pada studi atas ratusan hak paten yang paling inovatif di seluruh dunia.
Altshuller dan rekan – rekannya mengembangkan 40 prinsip yang mendasari paten inovatif ini dan kemudian mengembangkan “ matriks kontradiksi TRIZ ”, sebuah alat yang menggabungkan berbagai prinsip ini untuk menyelesaikan suatu masalah. Mereka menyadari bahwa inovasi akan muncul ketika orang dapat mengatasi kontradiksi inheren dalam suatu proses. Contohnya, dalam indutsri pengepakan, ada kontradiksi antara efektivitas tutup pengaman untuk anak di pembungkus obat dan dengan membuat pembungkus tersebut mudah dibuka oleh pemakainya yang berhak.
            Dengan menggunakan matriks kontradiksi TRIZ, produsen permen tersebut menyadari masalah itu sebagai konflik antara kecepatan dan bentuk. Kecepatan adalah karakteristik yang ingin diperbaiki, dan bentuk adalah karakteristik yang menjadi makin buruk.
            Prinsip yang ditawarkan matriks tersebut untuk mengatasi masalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengubah dinamika objek atau lingkungan ( contohnya, membuat bagian yang kaku menjadi lebih fleksibel ).
2.      Membuang atau memulihkan bagian dari suatu objek ( contohnya, mencairkan bungkus pelindung jika sudah tidak dibutuhkan ).
3.      Membuat objek bervibrasi atau bergerak secara teratur ( contohnya, mengubah pisau standar menjadi pisau listrik yang memungkinkan pisau bergerak teratur ).
4.      Mengubah fitur objek ( contohnya, membekukan botol sirup dan kemudian mencetak botol tersebut untuk melapisi sirupnya ).
Dengan memilih prinsip nomor 4, maka produsen permen tersebut memutuskan untuk mengubah fitur objek sirup coklat dengan menambahkan suatu cairan yang menjadikannya padat ketika terekspos ke udara, hingga mempermudah dan mempercepat pelapisannya dengan coklat. Jika sudah terlapisi coklat di sekelilingnya, sirup itu akan menjadi cair lagi. Masalah teratasi!
Rapid Prototyping
            Menghasilkan ide kreatif merupakan langkah sangat penting dalam proses menghasilkan ide produk atau jasa yang sukses di pasaran. Akan tetapi, wirausahawan menyadari bahwa kebanyakan ide mereka tidak sukses, dan itulah saat rapid prototyping memainkan peran penting dalam proses kreatif. Dasar pemikiran di balik rapid prototyping adalah bahwa mengubah ide menjadi model nyata akan memperlihatkan kecacatan ide aslinya dan akan mengarah pada perbaikan desainnya.
            Ketiga prinsip rapid prototyping adalah tiga R:
·         Rough ( kasar )
·         Rapid ( cepat )
·         Right ( benar ).
Model tidak harus sempurna pada kenyataannya, pada awal fase pengembangan ide, menyempurnakan model biasanya menjadi hal yang sia – sia. Kuncinya adalah dengan membuat model tersebut cukup baik untuk menentukan apa saja yang dapat berjalan dan apa saja yang tidak. Dengan melakukan hal tersebut, wirausahawan dapat mengembangkan prototype dengan cepat, mendekati rancangan yang sukses secara berulang kali. R terakhir, right ( benar ), bearti membuat banyak model kecil – kecil yang berfokus untuk memecahkan masalah tertentu dengan sebuah ide.

KEKAYAAN INTELEKTUAL
            Setelah wirausahawan mendapatkan ide inovatif mengenai produk atau jasa yang memiliki potensi pasar, dengan segera mereka harus melindunginya dari pembajakan. Kamar Dagang Amerika Serikat memperkirakan bahwa kerugian bisnis yang diakibatkan oleh pencurian dan pembajakan kekayaan intelektual dan pemalsuan barang – barang mencapai $250 miliar per tahun. Wirausahawan harus memahami cara mendapatkan hak paten, merek dagang, dan hak cipta.
Hak paten
Hak paten ( patent ) adalah pengakuan dari Patent and Trademark Office ( kantor perdagangan dan hak paten – PTO ) Amerika Serikat ( untuk Indonesia dari Departemen Hukum dan Perundang – undangan – red ) kepada penemu produk sehingga si penemu memiliki hak untuk membuat, menggunakan, atau menjual penemuan tersebut sendirian di dalam negeri ini selama 20 tahun sejak tanggal pengajuan aplikasi hak paten. Tujuan memberikan monopoli terhadap produk selama 20 tahun kepada penemu adalah untuk merangsang kreativitas dan inovasi. Setelah 20 tahun, hak paten tersebut habis masa berlakunya dan tidak dapat diperbarui. Kebanyakan hak paten diberikan untuk penemuan produk baru ( yang disebut hak paten utilitas ), tetapi hak paten untuk desain adalah 14 tahun setelah tanggal hak paten tersebut diterbitkan, dan diberikan ke penemu yang membuat perubahan baru, orisinal, dan ornamental dari desain produk yang sudah ada sehingga meningkatkan penjualannya. Penemu yang mengembangkan tanaman baru dapat memperoleh hak paten tanaman ( plant patent ), yang member hak kepada mereka untuk mereproduksi tanaman tersebut secara aseksual ( misalnya, dengan mencangkok atau membuat tanaman silang, bukannya menanam biji – bijian ). Hak paten AS diberikan hanya pada penemu sejati, bukan seseorang yang menemukan penemuan orang lain, dan hanya berlaku di AS dan wilayah teritorialnya. Para penemu yang ingin menjual temuan – temuan mereka keluar negeri harus mencatatkan patennya tersebut di setiap Negara tempat para penemu tersebut akan berbisnis. Tidak ada seorang pun yang boleh meniru atau menjual penemuan yang dipatenkan tanpa mendapat izin dari penciptanya. Hak paten tidak memberikan kepada seseorang hak untuk membuat, menggunakan, atau menjual penemuan, tetapi hak untuk menghalangi orang lain untuk membuat, menggunakan, atau menjualnya.
            Meskipun para penemu tidak pernah dijamin mendapatkan hak paten, mereka dapat meningkatkan peluang mereka dengan cara mengikuti langkah – langkah dasar yang disarankan oleh PTO. Sebelum memulai prosedur yang sering kal berblit – belit, para penemu harus mendapatkan bantuan profesional dari seorang praktisi hak paten – pengacara hak paten atau agen hak paten – yang terdaftar dalam PTO. Hanya pengacara dan agen



























DAFTAR PUSTAKA
1.      Alma, H. Buchari. 2006. Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung.
  1. R.Heru Kristanto HC. 2009.  kewirausahaan  (entrepreneurship) pendekatan manajemen dan praktik, Graha Ilmu. 2009.
  2. Alma, Prof. Dr. Buchari, 2007, Kewirausahaan, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung.
  3. Kasmir, 2007, Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.
  4. Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha, Tugu Publisher, Yogyakarta.
  5. Dr. Suryana, M.Si., Kewirausahaan-Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta, 2007
  6. Dr. Suryana, M.Si,Kewirausahaan,  Salemba Empat, Maret 2008, Jakarta.
  7. Thomas W. Zimmerer, Norman M.  Scaborough,dengan Doug Wilson. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan , Salemba Empat, 2008, Jakarta


[1]  Dikutip dari buku KEWIRAUSAHAAN, pengarang Dr. SURYANA, M.Si, penerbit  Salemba Empat, Jakarta, Maret 2008
[2]. Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M.  Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[3]. Dikutip dari buku Kewirausahaan, Karangan Dr. Suryana, M.Si.,penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008
[4] . Dikutip dari buku Kewirausahaan, Karangan Dr. Suryana, M.Si.,penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[5].  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[6].  Di kutip dari buku Kewirausahawan, Karangan Retno Dewanti, S.Si., M.M. penerbit Mitra Wacana Media.Jakarta 2008
[7].  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[8].  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[9]. Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[10]. Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[11] Dikutip dari buku Kewirausahaan, Karangan Dr. Suryana, M.Si.,penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[12] Di kutip dari buku Kewirausahawan, Karangan Retno Dewanti, S.Si., M.M. penerbit Mitra Wacana Media.Jakarta 2008
[13] Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[14] Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[15].  Aplil Y. Pennington, “The Beat Goes On,” entrepreneur, Mei 2005, hlm 28.
[16]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[17] “Home Based businesss Facts,” national Black Business trade association, http://www.nbbta.org/homebiz.htm.
[18] Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[19]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[20]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[21]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[22]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[23]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[24]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[25]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[26]  Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[27] Dikutip dari buku Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, karangan  Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scaborough,dengan Doug Wilson. Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008.
[31] Dr. Suryana, M.Si., Kewirausahaan-Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta, 2007, hal. 44
[32]  Kewirausahaan pendekatan manajemen dan praktek dan praktik
  • [33] Kewirausahaan pendekatan manajemen dan praktek dan praktik

2 komentar:

  1. Halo, Aplikasi Kredit Apakah anda tertarik untuk mendapatkan pinjaman @ 2%? Jika ya,? email kami sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang pinjaman yang Anda butuhkan sebagai pinjaman. Sekarang silahkan hubungi kami di: gloryloanfirm@gmail.com bersama-sama dengan informasi di bawah ini. Penawaran kami $ 3,000.00 sampai $ 20,000.000.00 juga berlaku untuk informasi lebih lanjut {Lengkapi formulir di bawah pinjaman} Nama Anda: =========== NEGARA: =========== NEGARA =========== ALAMAT: =========== GENRE: =========== Jumlah yang dibutuhkan: ========== = PERIODE: =========== NOMOR TELEPON: =========== ============= Mrs. Glory Hubungi kami di e ini mail: gloryloanfirm@mail.com Salam
    Akun yang lebih baik dari perusahaan yang sah.
    membalas

    BalasHapus
  2. Saya adalah Widya Okta dari SURABAYA, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
    Apakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.

    Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)

    Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.

    Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.

    BalasHapus